Kisah The Flying Dutchman : Kapal "Abadi" di Tujuh Lautan


"HorrorThings" - Alkisah ada sebuah kapal dagang yang bisa menerjang lautan dengan kecepatan yang luar biasa. Namun pada suatu saat, sang Kapten menantang badai lautan sehingga berakhir dengan tragis.

Mencekam, terkutuk mengarungi samudra selamanya dan menghantui tujuh lautan. Seluruh dunia mengenalnya dengan nama "The Flying Dutchman", sebuah kapal Belanda yang bertugas untuk perusahaan dagang VOC. Beragam versi cerita yang terdengar, ada yang bilang kalau Kapal ini dilarang berlabuh karena seluruh awak kapalnya terkena penyakit yang menular, ada juga yang bilang bahwa Kapten Kapal bersekutu dengan Iblis karena bisa berlayar dari Belanda ke Pulau Jawa dengan cepat, beberapa juga mengatakan kalau Kapten dan awak kapalnya itu terkutuk akibat dosa-dosa mereka selama menjadi pelaut. Menurut kalian Versi mana yang benar ?

Mungkin kalian bisa mempercayai semua versi cerita tersebut. Tapi yang jelas, hanya ada beberapa hal yang pasti tentang legenda Flying Dutchman yaitu Kapalnya yang bisa muncul secara misterius di lautan dan membawa malapetaka bagi siapapun yang melihatnya. 

Dahulu kala di abad ke 17 pada masa kejayaan perusahaan dagang VOC berkuasa di lautan, ada seorang Kapten Kapal Terkenal bernama Hendrick Van Der Decken yang bisa berlayar dengan cepat dari Belanda ke Pulau Jawa hanya dalam waktu kurang dari 3 Bulan. Pada zaman itu, belum ada satu orangpun Pelaut yang sanggup memecahkan rekor kecepatan berlayar Van Der Decken. Akibatnya, banyak para Pelaut meyakini bahwa kalau Kapten Van Der Decken memakai kekuatan makhluk gaib supaya bisa mendapatkan kecepatan kapal yang sangat luar biasa itu. 

Hendrick Van Der Decken

Sementara disisi lain, Van Der Decken merasa sangat bangga dengan popularitasnya tersebut. Karena semangat dan kecintaannya berlayar di lautan ditambah memiliki reputasi bagus, Van Der Decken tidak sabar melanjutkan perjalanan pulang ke Amsterdam. Tidak butuh waktu lama berlabuh di Pulau Jawa, setelah kapalnya diperbaiki dan perlengkapan semua awak kapalnya terpenuhi, Van Der Decken langsung memberi perintah untuk berlayar pulang.

Persis saat dia datang, Van Der Decken dan awak kapal juga melaju dengan kecepatan yang luar biasa melewati benua asia. Tibalah saat mereka mengitari bagian selatan benua Afrika, yaitu daerah tanjung harapan yang ada di pantai Cape Town, tiba-tiba badai mulai bergemuruh dan ombak laut yang semakin bergejolak. Badai itu mulai mengancam Van Der Decken dan awak kapalnya. Hanya selang beberapa menit, air laut sudah meninggi setinggi deck kapal mereka. Para awak kapal yang tadinya berani,  mulai gemetaran dan ketakutan serta memohon kepada sang Kapten untuk memutar haluan dan berlabuh di Tanjung Harapan. Tapi, entah kenapa bukannya mendengarkan usul para awak kapal, Van Der Decken malah memberikan perintah sambil berteriak "Melaju Terus Ke arah Badai".

Sebagian berpikir bahwa Sang Kapten sedang mabuk, tapi sebagian lagi berpendapat jika sang Kapten kesal karena perjalanannya diganggu oleh badai. Ujung-ujungnya semua awak kapal berpikir kalau sang Kapten sudah mulai Gila. Karena situasi laut yang semakin berbahaya, sebagian dari awak Kapal mulai memberontak. Pertikaian pun terjadi di Kapal, para awak yang memberontak langsung dibunuh oleh Van Der Decken dan mayatnya dibuang ke lautan. Karena kesadisan sang Kapten, awak kapal yang tidak berani melawan akhirnya hanya bisa tunduk dibawah perintah Decken dan melaju melewati badai. 

Dengan kekejamannya, dia memaksa awak kapal untuk membentang layar dengan berkata:

"Kalian harus melewati badai ini, tidak peduli, bila sampai hari kiamat pun tiba"

Dengan kesombongannya, Van Der Decken mulai percaya diri bisa melewati amukan laut dan mengutuk Yang Maha Kuasa karena menurunkan badai. Sesaat setelah mayat pemberontak dibuang ke laut, sebuah bisikan pun terdengar berbicara kepada sang kapten. Ternyata, Iblis mendengar kutukan Van Der Decken dan langsung berkata :

"Apakah kamu yakin tidak ingin berlabuh ?"

Sang Kapten terdiam sejenak saat mendengar suara itu. Entah dia kaget atau sedang memendam amarah, Sang Kapten spontan menantang bisikan iblis itu dan berkata

"Terkutuklah aku selamanya. Jika berlabuh, badai ini akan kukalahkan walau sampai hari penghakiman tiba"

Gemuruh petir terdengar cukup kencang, suara iblis pun membalas :

"Akibat ulah dan perkataanmu, kau terkutuk berlayar setiap hari ke seluruh lautan untuk selamanya. Kau dan awak kapalmu akan menjadi hantu abadi dan dilarang berlabuh di seluruh daratan. Kalian juga tidak akan bisa lagi merasakan kenikmatan di dunia ini. Kalian hanya akan membawa kematian bagi siapapun yang elihat kehadiran kalian di lautan. Empedu akan menjadi minumanmu dan membakar dagingmu dari dalam"

Kapten Van Der Decken mulai tidak berkutik, dia terdiam beberapa saat dalam gemuruh petir mendengar suara itu. Lalu, dia menjawa suara itu sambil menangis "Amin"

Seketika kapal mereka lenyap di lautan. Konon katanya, ada beberapa pemberontak yang berhasil kabur sebelum terbunuh saat pertikaian. Merekalah yang menyaksikan kutukan itu dan menceritakannya kepada orang-orang. Sejak saat itu, mereka mendapat julukan "The Flying Dutchman". Penampakkan pun terjadi di berbagai lautan. Para pelaut mengaku bahwa Kapal Flying Dutchman sering terlihat berlayar di ujung cakrawala dan bisa berlabuh melawan arah angin. Selain itu, jika muncul sebuah badai disekitar Tanjung Harapan, terkadang muncul penampakan sang Kapten dan Kapalnya berlayar. 

Ada satu cerita yang menarik, yang diceritakan oleh Pangeran George, Calon Raja George V dari Inggris. Saat masih muda, dia menghabiskan perjalanan mengelilingi dunia selama 3 tahun bersama kakak laki-lakinya yang bernama Pangeran Albert Victor. Tiba-tiba, sekitar Jam 04.00 pagi tanggal 11 Juli 1881, sang Pangeran melihat penampakan tidak masuk akal dari kejauhan. Kejadian itu terjadi di selat bas lepas pantai Australia antara Melbourne dengan Tasmania. Seluruh awak kapal juga mengaku ada Kapal muncul dalam cahaya merah menyala yang berlayar di hadapan kapal mereka. Tapi, saat kapal kerajaan mendekatinya, Kapal cahaya merah itu pun menghilang padahal saat itu hari sedang cerah dan ombak lautan yang tenang, 

Setelah kejadian itu, mereka yakin bahwa yang mereka lihat adalah kapal dari Belanda. Ada juga rumor berkata bahwa para pelaut memasang tapal kuda di tiang layar kapal mereka supaya terhindar dari penampakan Flying Dutchman. Tapi disamping itu, ada pembantahan besar-besaran tentang penampakan Kapal Belanda ini melayang di cakrawala. 

Peneliti berasumsi bahwa penampakan Flying Dutchman ini hanyalah ilusi optik dari fatamorgana. Jika para pelaut melihat Kapal mereka seperti melayang di ujung lautan, itu hanya karena efek cahaya dan air laut. Penjelasan tersebut sangat masuk akal, namun bagaimana penjelasan dari Pangeran George sebelumnya ?. Walaupun begitu, cerita ini sudah sangat melegenda dan sudah banyak diketahui oleh banyak orang.

Benar atau tidak, kita bisa ambil satu pesan dari peristiwa itu yaitu saat berada di tempat yang bukan wilayah kalian, ada baiknya supaya selalu menjaga perilaku.







 

0 Comments:

Post a Comment