MISTERI INSIDEN CHICHIJIMA ("PERANG MELAWAN PASUKAN JENDERAL KANIBAL, BAGAIMANA NASIB SURVIVOR ?")

"HorrorThings'' - Ada satu pulau yang memiliki sejarah yang sangat kelam. Sejarahnya ini sempat dirahasiakan sampai pada akhirnya di tahun 2004, sejarah ini yang dirahasiakan itu terungkap oleh publik. Ternyata ada satu pulau di Kepulauan Jepang itu yang penghuninya saat itu orang kanibal 

Ada suatu pulau di Jepang yang bernama Pulau Chichijima atau sebelumnya dikenal sebagai Pulau pil. Jika diliat di peta, Pulau Chichijima itu berletak sekitaran 240 km di utara iwojima Pulau ini membentuk pegunungan yang ditutupi sama hutan subtropis pantai pasir putih dan tebing berbatu curam. keterpencilan dan keindahan alam dari hutan dan lautan biru yang dalam dikombinasikan dengan karakter pulau yang santai menjadikan pulau Chichijima adalah tempat yang sempurna untuk liburan ditambah lagi ya sekarang ya Pulau jiwa itu menjadi populer karena ada tempat untuk menonton ikan paus dan lumba-lumba semacam kayak Seaworld. Selain itu juga pulau Chichijima ini sering didatangi turis untuk berenang di pinggir pantai seperti bali namun ada di pesisir lautan Jepang. Walaupun begitu tahu tidak jika Pulau ini sempat dirahasiakan karena mempunyai sejarah yang mengerikan. Rahasianya ini terus-terusan ditutupin sampai akhirnya pada tahun 2004 Kemarin, baru saja dibongkar 

Pulau Chichijima

jadi pada masa akhir Perang Dunia ke-2, kekaisaran Jepang itu sedang terdesak karena sekutu atau Amerika Serikat berhasil menyerang Jepang dengan mati-matian. Jepang pada saat itu berusaha sekuat tenaga melindungi wilayahnya khususnya titik-titik terluar dari Kepulauan Jepang sebagai benteng pertahanan dari serangan tentara Amerika Serikat. salah satu titik penting ini adalah pulau Chichijima. 

Pulau Chichijima Ini sebenarnya sudah disiapkan untuk keperluan militer sejak dimulainya Perang Dunia Kedua. selama perang dunia ke-2 berlangsung, Pulau ini dijadikan pangkalan pesawat militer ke kaisaran Jepang dan juga pusat komunikasi radio jarak jauh di pulau Chichijima bahkan dibangun dua menara kontrol di puncak gunung yang ada di pulau itu. Hal ini dilakukan karena Jepang itu sudah khawatir dengan serangan Amerika Serikat yang semakin lama semakin menguat. Amerika Serikat pada saat itu ingin menaklukkan Pulau Chichijima. Amerika Serikat ini kayak mempunyai rencana untuk ngebom dua menara kontrol yang ada di puncak gunung chichijima kalau-kalau Amerika Serikat berhasil ngebom dua menara kontrol ini, otomatis mediasi militer dari tentara Jepang itu bakalan kacau dan kekuatan tempur Jepang bahkan melemah. Disatu sisi lain, Amerika Serikat ini paham betul kalau Chichijima itu punya kekuatan pertahanan militer yang kuat. Pulau Chichijima dibentengi oleh 25.000 tentara Jepang bersenjata lengkap dan juga senjata amfibi yang canggih yang bisa menyerang pesawat, kapal laut, dan juga tentara Amerika Serikat. 

pada bulan Juni tahun 1944, Amerika Serikat itu memutuskan untuk menyerang Pulau Chichijima. Amerika Serikat pada saat itu agak nekat. jadi saat itu, Amerika Serikat itu mengirimkan pesawat tempurnya beserta pilotnya untuk ngebom dua menara kontrol yang ada di puncak gunung pulau Chichijima. hebatnya, Jepang terus melawan pesawat ini dengan sengit menggunakan senjata amfibi yang canggih. alhasil Jepang berhasil melindungi menara kontrolnya dari serangan Amerika Serikat. Peristiwa ini menjadikan Amerika Serikat untuk membuat ulang strateginya

pada tanggal 2 September Tahun 1944, Amerika merencanakan serangan lagi ke Pulau Chichijima. Salah satu pilot pemuda yang masih berusia 20 tahun bernama George H.W. Bush ditugaskan secara khusus dalam misi ini. ia merupakan pilot termuda yang dimiliki angkatan laut Amerika Serikat pada saat itu. George merupakan pilot pesawat tempur hebat yang sudah beberapa kali ditugaskan ke dalam misi khusus dalam perang 

George H.W. Bush

pagi hari pukul 7-15, George bersama krunya seorang operator radio bernama John Delaney dan Sniper jitu bernama Ted White itu Lepas Landas dari kapal induk Amerika Serikat. George dan krunya ini terbang bersama dengan lusinan pesawat tempur lainnya. Ia segera menaikkan pesawatnya ketinggian 2500 m supaya bisa terhindar dari senjata amfibi nya Jepang. pada saat itu George mempunyai misi yang detailnya adalah dia diharuskan terjun dari pesawat menuju laut lalu menyelam ke dalam laut dan memasang bom di sekitaran pulau Chichijima. Begitu sudah terpasang, George harus menyelam lagi ke dalam laut dan keluar Pulau Chichijima menggunakan sekoci kecil yang ada di pesawat tempur.

(dari kiri) John Delaney dan Ted White

ketika George sudah ada di sekitaran Pulau Chichijima, George ingin terjun tapi senjata amfibi milik Jepang ini itu berhasil menembak pelurunya ke pesawatnya George dan otomatis pesawatnya George itu menjadi terbang dengan tidak stabil. Walau begitu, George memutuskan untuk tetap menyelesaikan misi bagaimanapun caranya. George Pada momen itu mau nggak mau yang mengubah strateginya. Dia akan membawa pesawatnya ini terus melintasi di Pulau Chichijima dan terbang menuju dua menara kontrol walau dihujani peluru oleh senjata amfibi milik Jepang

lalu dia memerintahkan Ted dan juga Del yang duduk dibelakangnya untuk tetap bertahan di pesawat yang sudah terbakar sambil juga memberikan support. Begitu pesawatnya George sudah dekat dengan dua menara kontrol, George itu melepaskan dua bomnya dan langsung meledakkan dua menara kontrol. 

George dan krunya ini berteriak dan sorak-sorai karena mereka berhasil menghancurkan dua menara milik Jepang yang ada di pulau Chichijima. Walaupun begitu, pesawatnya George sini itu udah terselimuti oleh api George sini kayak memerintah sambil berteriak untuk memberitahu krunya untuk tetap di dalam pesawat sampai detik-detik terakhir. Pokoknya kru nya ini tidak diperbolehkan untuk reject dari pesawat tanpa perintah dari George 

Rencana George adalah George akan berusaha sebisa mungkin dan semaksimal mungkin untuk terbang menjauh dari pulau Chichijima. Kondisinya pada saat itu adalah pesawatnya George ini udah benar-benar terbakar hebat di langit, sekujur badan pesawat itu sudah diselimuti oleh api. Begitu sekiranya George sudah menjauhi Pulau Chichijima, dia langsung memerintahkan Ted dan juga Del untuk eject, akhirnya Ted dan Del pun eject. 

Tidak lama, George juga eject dan pesawat tapi ketika dia eject, kepalanya ini sempat terbentur jendela pesawat. George sempat melayang dan terjatuh dari udara tanpa kendali untuk beberapa saat lalu kemudian dia sadar dan di langsung menarik tali parasut dan mendarat dengan selamat di lautan. 

Ketika George mengapung dipermukaan laut, dia sempat melihat pesawatnya ini masih mengudara tanpa terkendali dan akhirnya terjatuh di lautan yang agak jauh. Setelah itu, George langsung siaga lagi karena dia harus mencari tahu keberadaan krunya yaitu Ted dan Del. George disini melihat ke kanan kiri untuk mencari dan mulai berteriak Memanggil nama Ted dan juga Del, namun tidak ada jawaban dari Ted dan Del. Disini George merasa bersalah karena besar kemungkinan Ted dan Del ini tidak selamat dari jatuhnya pesawat. 

ketika dia lagi meratapi kenyataan dan rasa bersalahnya, tiba-tiba dari kejauhan dia melihat perahu tentara Jepang dengan cepat melaju kearah dirinya. George sadar dan berpikir jika dia tidak berenang menjauh dari perahu Jepang, George ini pasti akan ditangkap sama tentara Jepang. Akhirnya dengan sekuat tenaga, George berenang di tengah lautan berusaha menjauhi perahu tentara Jepang. Di satu sisi, George sadar bahwa sangat tidak mungkin bagi dia bisa berenang menjauh dari perahu tentara Jepang ini karena mereka mengejar dia dengan perahu sedangkan dia sendiri berenang hanya mengandalkan pakai tangan dan kaki saja. George yang udah kelelahan Ini sudah mulai pasrah karena dia yakin dia akan ditangkap oleh tentara Jepang 

ketika dia udah pasrah, tiba-tiba diatas kepalanya itu muncul pesawat Amerika yang melaju dengan cepat dan langsung menembaki perahu tentara Jepang. Disini George berpikir bahwa dia beruntung dengan situasi itu dan akhirnya dengan semangat dan stamina yang tiba-tiba muncul lagi, George akhirnya berenang menjauhi perahu tentara Jepang yang sedang sibuk dengan pesawat Amerika Serikat. George terus-terusan berenang menjauhi perahu Jepang dan menjauhi Pulau Chichijima sampai akhirnya George sangat kelelahan dan staminanya habis. 

George mengapung di tengah laut dengan pasrah. Tiba-tiba, saat sedang mengapung, dia melihat di depan matanya persis ada kapal selam yang besar muncul di permukaan laut yang ternyata kapal selam ini adalah milik Amerika Serikat. George melambaikan tangan dan singkatnya, George berhasil diselamatkan. Walaupun George berhasil menjalankan misinya dan juga berhasil diselamatkan, ada delapan tentara Amerika Serikat yang mempunyai misi yang sama dengan George mengalami nasib yang sangat buruk.

Penyelamatan George

Ketika delapan tentara Amerika Serikat ini terjun dari pesawat dan mendarat di laut, mereka itu ternyata berhasil ditangkap oleh tentara Jepang. Nasib ke-8 tentara Amerika ini sangatlah buruk sangat tragis sampai-sampai pihak Amerika Serikat itu merahasiakan nasibnya dan barulah di tahun 2004 kemarin, pihak tentara Amerika Serikat menceritakan dengan detail Apa yang sebenarnya terjadi dengan delapan tentaranya. 

Pada tahun 2004, ada sebuah dokumen rahasia yang berisi transkrip dari pengadilan kejahatan perang jepang pasca perang dunia 2 yang berhasil ditemukan. Menurut the telegraph, seorang penulis sejarah bernama James Bradley dalam bukunya yang berjudul "flyboys" itu dia mengemukakan kengerian dan kesadisan penyiksaan yang dialami delapan tentara Amerika Serikat di Pulau Chichijima. Delapan tentara ini ditangkap oleh perahu tentara Jepang. Setelah ditangkap, mereka dibawa ke pulau Chichijima oleh tentara Jepang. Dengan niatan dan motivasi dendam kepada tentara Amerika,  tentara Jepang yang ada di pulau Jima ini udah geram ingin membalaskan dendamnya kepada tentara Amerika Serikat 

James Bradley dengan bukunya berjudul flyboys

24 jam setelah peristiwa penangkapan, salah satu komandan perang jepang itu memanggil satu dari delapan tentara Amerika Serikat yang menjadi tahanannya. tentara Amerika Serikat nya ini Kebetulan itu bernama Marve Mershon. 

Marve Mershon

Marve diperintahkan tuh untuk berjalan ketengah lapangan dipusat militer Pulau Chichijima. Setelah itu, Marve diikat kaki dan tangannya di sebuah pohon. Komandan perang jepang lalu memerintahkan seluruh anak buahnya untuk menyiksa Marve sepuasnya sepanjang hari.  Sementara itu, tujuh tahanan lainnya yang juga lagi diikat ini dipersilahkan untuk menonton Marve yang sedang disiksa habis-habisan. selanjutnya, Pada malam harinya, Komandan perang jepang ini melepaskan ikatannya si Marve lalu membawanya ke hutan. Ia diperintahkan oleh Komandan Jepang untuk berdiri di samping sebuah lubang yang baru saja digali yang dimana lubangnya ini ternyata adalah lubang kuburan. Marve lalu diperbolehkan merokok oleh si komandan, setelah itu Marve lalu disuruh untuk berlutut disamping kuburan. Marve pada saat itu merokok dengan tenang, dia sudah pasrah dengan entah apa yang akan terjadi. Kemudian salah satu tentara Jepang membawa kain dan menutup matanya Marve. Marve diperintahkan untuk menjulurkan lehernya ke lubang kuburan dan seketika kepalanya Marve itu ditebas, dipenggal menggunakan sebilah Katana. Seketika tubuh dan kepala Marve itu jatuh kedalam lubang kuburan. 

Jenderal militer Yoshio Tachibana, seorang jenderal yang terkenal amat sadis pada malam itu melihat langsung peristiwa eksekusi Marve ini. Dengan alibi untuk meningkatkan semangat berperang, dia mengatakan bahwa semangat berperang itu harus dibuktikan dengan cara memakan daging lawan. ia kemudian memerintahkan tentaranya untuk menggali lagi kuburannya si Marve dan memanggil seorang ahli bedah. Ahli bedahnya diperintahkan untuk memotong bagian pahanya Marve kemudian bagian daging pahanya Marve itu dimasak oleh Juru Masak tentara dan selanjutnya disajikan kepada Jenderal Tachibana, para perwira, komandan serta beberapa tentaranya. Pada momen itu, mereka semua menikmati hidangan makan malam berupa daging paha manusia dengan bumbu khas Jepang dan juga Sake. Mereka yang sedang memakan daging pahanya Marve ini memberikan semacam testimonial dimana Mereka bilang bahwa dagingnya marve ini adalah daging yang kualitasnya sangat enak. Karena mereka suka dengan masakan ini dengan hidangan daging paha manusia ini, Jendral Tachibana memerintahkan tentaranya untuk mengambil lebih banyak lagi daging dari tubuhnya Marve untuk dimasak dan disantap bersama dari sinilah kengerian dimulai. 

Yoshio Tachibana

Jenderal Tachibana mulai terobsesi untuk memakan daging manusia. Dia dan para perwira serta tentaranya yang ada di sana percaya pada mitos atau tahayul yang menganggap bahwa dengan memakan daging manusia, seseorang itu akan jadi lebih kuat dan sehat, manusia yang mereka maksud adalah tentara Amerika Serikat. Kemudian atas perintah dari Jendral Tachibana salah satu tentara Jepang itu mengambil satu tentara yang masih diikat dan masih menjadi tahanan ini. Kali ini tentaranya bernama Floyd Hall. Floyd kemudian lagi-lagi Diikat di sebuah pohon yang ada di tengah lapangan dan disiksa oleh tentara Jepang sampai meninggal. Setelah Floyd meninggal, Jenderal Tachibana dan  ahli bedahnya ini menghampiri jasadnya Floyd. Mereka berdua mengambil hati dan kantung empedu dari jenazahnya Floyd. Mereka lalu memasukkan hati dan kantung empedunya itu kedalam sebuah plastik untuk diawetkan. 

Floyd Hall

Seluruh peristiwa ini disaksikan oleh sisa enam tentara Amerika Serikat yang menjadi tahanan. selanjutnya, Jenderal Tachibana itu mengambil satu dari enam tentara yang tersisa. Kali ini yang diambil adalah tentara Amerika Serikat yang bernama Warren Earl. Warren pada saat itu tahu apa yang akan terjadi terhadap dirinya. Dia nggak mau nih mati dengan cara disiksa dulu perlahan setelah itu dipotong, dimutilasi, dimasak untuk dimakan sama tentara Jepang. Oleh karena itu, Warren langsung memberontak sebisa mungkin ya ketika sedang di seret sama tentara Jepang. Warren terus-terusan memberikan perlawanan, dia bahkan juga menodongkan lehernya kepada tentara Jepang supaya dia meninggalnya dipenggal aja, dia tidak ingin disiksa. Karena perlawanan Warren yg cukup membuat tentara Jepang repot dan semakin Geram, salah satu tentara itu ada yang langsung mengeluarkan katana nya dan langsung menebas kepalanya Warren seketika. Sekujur tubuhnya Warren ini penuh dengan darah dan akhirnya dia meninggal karena ditebas. Walaupun begitu, si ahli bedah yang diutus sama Jendral Tachibana ini langsung dengan cepat memotong tubuhnya Warren. Dia memotong kaki dan tangannya menjadi bagian kecil dan juga mengambil hati dan kantong empedu nya Warren.  

Warren Earl

Sekarang yang tersisa ada lima tentara Amerika Serikat yang menjadi tahanan. Untuk beberapa hari kedepan, satu-persatu dari mereka ini dibunuh dengan cara disiksa, diambil hati dan empedunya dan dagingnya mereka itu dimasak untuk menjadi olahan makanan, yang paling parah adalah dua sisa tentara terakhir yang menjadi tahanan ini itu tidak dibunuh dulu. Mereka berdua itu dimutilasi dulu sedemikian rupa supaya pas proses mutilasi nya, mereka semua itu masih hidup. setelah itu, secara perlahan ya secara bertahap gitu, daging-daging mereka itu diambil dan di masak. Mereka seperti dipaksa untuk melihat dirinya dimutilasi dan dari dagingnya ini itu, dimakan didepan matanya mereka. Menurut Tachibana, Hal ini dilakukan agar dagingnya itu tetep segar. Seluruh peristiwa ini terekam jelas dengan detail dalam kesaksian Jenderal Tachibana dan juga bukunya James bradley tadi. 

Pada akhirnya setelah perang dunia kedua telah usai, Jenderal Tachibana ini ditangkap dan dimasukkan ke dalam Pengadilan Militer. Hasilnya adalah Jenderal Taci mendapatkan hukuman mati secara digantung karena telah melakukan kejahatan perang. Setelah itu, jendral Tachibana itu dikubur di kuburan tanpa batu nisan di Kepulauan Guam. Beberapa bawahan dari Jendral tachibana seperti si dokter bedah dan juga tentara lainnya itu mendapatkan hukuman penjara seumur hidup. Sementara itu George dengan nama lengkap George H.W Bush yang tadi terbang pesawat itu sekarang menjadi pahlawan Perang dan berkampanye. Hasil dari kampanyenya adalah Dia diangkat menjadi presiden Amerika Serikat yang ke-41. 

George H.W Bush saat Menjadi Presiden ke - 41

Anaknya George yang bernama George W. Bush ini juga menjadi presiden Amerika Serikat yang ke-43. Pas George menanyakan Ayahnya mengenai pendapat beliau tentang cerita tadi, Ayahnya nih lebih sering diam menunduk dan kayak menggelengkan kepala. Perang Dunia Dua kemarin itu benar-benar melukai hati dan Juga mentalnya setiap kali George mengingatnya kembali. "THE END"

Anak dari George H.W Bush, yaitu George W Bush (Presiden ke - 43 Amerika)

0 Comments:

Post a Comment