"MythThings'' - Sun Wukong, si Kera Sakti. Pasti sudah pernah dengar Sun Wukong atau minimal Kera Sakti. Sun Wukong dijuluki Kera Sakti karena dia punya kekuatan yang luar biasa. Bahkan dia mampu menopang berat dua gunung di pundaknya sambil berlari. Dia juga sangat cepat, bisa menempuh 50.000 km hanya dalam sekejap. Dia juga punya 72 kekuatan unik, salah satunya bisa berubah menjadi berbagai bentuk hewan dan objek. Juga sangat lihai bela diri, sampai dia bisa mengalahkan semua personil surga. Bahkan konon katanya, helaian bulunya jika dicabut dapat membuat salinan atau bayangan dari dirinya sendiri. Dia juga bisa memanipulasi cuaca dan ddapat membuat orang diam, tidak bergerak dengan sihirnya. Kok monyet bisa sesakti itu?
Menurut Journey to the West, Sun Go Kong atau kera sakti lahir dari batu yang berada di puncak Gunung Hwakuo (Gunung bunga-bunga dan buah-buahan). Batu ajaib ini sudah ada sejak proses penciptaan dunia dan sudah dipelihara lama oleh langit dan bumi. Menurut filsafat ajaran Tao, Langit atau surga memiliki sifat positif yaitu Yáng dan bumi memiliki sifat negatif yaitu Yīn sehingga terbentuk YīnYáng ini dan akhirnya mampu menghasilkan makhluk hidup.
Batu itu kemudian meledak dan terbuka dan menghasilkan telur batu seukuran bola. Saat tertiup angin, batu itu berubah menjadi monyet yang sudah bisa merangkak dan jalan. Saat matanya bergerak, matanya akan mengeluarkan sinar laser yang warnanya keemasan. Saat itu, tembakan lase dari matanya menembak istana Giok di kayangan yang membuat kaget Kaisar Langit.
Lalu kaisar langit memerintahkan anak buahnya untuk menyelidiki cahaya tersebut.
Mereka kembali dan melaporkan bahwa cahaya tersebut berasal dari sang monyet batu karena saat si monyet makan dan minum, cahayanya sudah tidak ada. Saat itu Kaisar langit tidak terlalu memusingkan keberadaan monyet itu.
Sementara itu, di gunung sang monyet ajaib itu bergabung dengan monyet-monyet lain dimana monyet itu biasa, tidak sakti seperti dia. Dan setiap kali mereka habis bermain mereka itu gantian dan selalu mandi di sungai.
Suatu hari, mereka memutuskan mencari sumber air sungai tersebut sehingga mereka terus menelusuri air itu berasal dari mana, sampai menemukan air terjun dan salah satu monyet berkata:
"Siapapun diantara kita yang bisa melewati dan masuk ke dalam air terjun itu akan jadi raja, gimana?"
Si monyet batu tentu saja menjadi sukarelawan yang pertama kali melompat menembus dan masuk ke dalam air terjun. Saat di dalam, dia menemukan jembatan besi dan di seberangnya ada sebuah gua yang akan menjadi tempat tinggal mereka. Dengan semangat, dia membujuk monyet lain untuk melompat juga.
Setelah itu si monyet batu mengingatkan mereka tentang pernyataan mereka sebelumnya sehingga mereka menyatakan Kera Sakti sebagai raja baru mereka. Dia pun naik tahta dan menyebut dirinya sendiri sebagai Raja Kera Tampan. Tapi sayangnya, kebahagiannya tidak bertahan lama karena saat itu, salah satu teman monyetnya yang tua meninggal. Dia merasa sangat kecewa. Lalu, dia memutuskan keluar dari pulaunya untuk mencari keabadian. Dia penasaran ingin tahu cara mengalahkan kematian. Akhirnya dia mulai berkeliaran di bumi. Tapi lucunya, manusia yang melihatnya justru kabur semua karena mereka takut, bentuknya seperti campuran monyet dan manusia. Akhirnya dia mulai menyamar dengan mencuri baju dari jemuran orang dan mulai jalan kaki seperti orang kebanyakan dan mukanya disembunyikan dengan tudung.
Selama perjalanannya melewati kota-kota, dia melihat banyak sekali kebobrokan atau kekacauan contoh dari kejahatan manusia. Dia terus mengamati sambil berjalan sampai tidak sadar, dia masuk ke dalam hutan dan terus menyusuri kedalam hutan itu.
Di hutan dia mendengar suara orang bernyanyi dan lagunya sangat menarik. Akhirnya dia mendatangi pemilik suara itu, yang ternyata adalah suara penebang kayu. Saat dia bertanya ke penebang kayu
"Kamu belajar lagu itu dari mana?"
Si penebang kayu bilang dia mempelajari lagu itu dari seorang "immortal".
"Immortal" ini tinggal di dalam hutan. Karena penasaran, Monkey King mencari orang itu. Namanya Puti Zushi, seorang master bela diri Tao dimana yang dipelajari bukan bela diri biasa, tapi memakai kekuatan super.
Puti Zushi ini diyakini sebagai Subhuti, yaitu salah satu dari sepuluh murid utama sang Buddha. Begitu Monkey King sampai di pintu masuk kuilnya, Master Puti tidak mengizinkan dia masuk. Akan tetapi, si Monkey King ini tetap menunggu di depan kuil selama berbulan-bulan. Akhirnya Master Puti luluh dan mengizinkan dia masuk serta menerima dia sebagai murid.
Selama 20 tahun, Master Puti mengajarkan dia semua ilmu Tao seperti kemampuan berubah bentuk, cara menjadi "immortal" (Abadi). Sun Wu Kong mendapatkan formula rahasia menuju keabadian Bahkan Master Puti bilang bahwa sudah menjadi takdir Sun Wu Kong mempelajari itu dan Master Puti lah yang juga memberikan nama Sun Wu Kong
Sementara itu, di pengadilan surga tidak menyutujui metode keabadian ini. Jadi, dikirimlah 3 bencana untuk membunuh Sun Go Kong. Setiap bencana dikirimkan 500 tahun sekali. Paniklah si Sun Go Kong.
Tapi, Subhuti ajarkan dia tujuh puluh dua transformasi duniawi yang memungkinkan dia untuk mengakses 72 kekuatan unik termasuk kemampuan berubah menjadi berbagai binatang dan benda. Master Puti bahkan mengajari dia terbang. Master Puti melihat kekurangan di muridnya dari segi karakter, Go Kong punya ego yang terlalu tinggi dan moralnya kurang. Jadi Master Puti menasehati agar jangan terlalu pamer soal keahliannya. Karena itu membuat orang lain ingin mempelajarinya juga. Master Puti bilang, kalau kamu mengajari mereka maka mereka pasti membuat masalah. Tapi jika kamu tidak mengajari mereka, mereka akan benci sama kamu. Dia juga meminta Go Kong merahasiakan siapa yang mengajarinya ilmu ini. Sun Go Kong pun berjanji tidak akan pernah mengungkapkan siapa gurunya.
Setelah itu, Go Kong kembali ke dalam hutan tempat dia pertama kali datang sebelum bertemu dengan sang master. Satu hal yang dia sadari bahwa bertahun-tahun waktu yang dihabiskan latihan dengan Master Puti ternyata hanya berlalu sekejap saja..
Setiap kali Sun Go Kong ditanya soal kekuatan dan ilmunya
"Kok kamu sakti sekali?" "belajar dimana?"
Dia jawab belajar di dalam mimpi.
Monkey King sangat percaya diri dan merasa paling kuat saat itu. Dia kembali lagi ke gua air terjun di Gunung bunga-bunga dan buah-buahan
Dia kembali saat rakyat monyetnya diganggu sama monster yang menculik mereka lalu menjadikan mereka sebagai budak. Go Kong pun menghampiri monster itu dan berhasil mengalahkannya di dalam duel. Go Kong pun lalu menjemput monyet-monyetnya lalu pulang ke gua. Dia berpikir keras bagaimana cara melindungi mereka dari ancaman. Jadi, dia memutuskan untuk membuat bala tentara monyet.
Dia butuh senjata, dan kebetulan Ao Guang, Raja naga dari laut timur memiliki banyak harta. Dia pergi kebawah laut mencari istana Raja Naga untuk minta senjata. Di pintu masuk, Sun Go Kong memperkenalkan diri, tapi raja naga justru menyuruh pengawalnya untuk mengusir Sun Go Kong. Tapi, si monyet nakal tetap menerobos masuk dan bersikeras kalau Raja Naga tidak boleh menolak permintaan sesama Raja. Dia memaksa Raja Naga agar memberi dia senjata.
Saat Raja Naga sadar kalau Go Kong itu ternyata cukup kuat, dia setuju dan bersikap baik kepada Go Kong. Raja Naga lalu perintahkan bawahannya untuk keluarkan semua senjata agar Sun Go Kong bisa memilih sendiri. Sun Go Kong menguji setiap senjata satu persatu Tapi sayangnya, tidak ada senjata yang cukup kuat karena dia terlalu sakti.
Kecewa dan tidak puas, Go Kong akhirnya mengambil pilar besi yang sangat berat dan besar. Yang merupakan pilar untuk menstabilkan empat lautan sekaligus harta karun Raja Naga dan dijadikan sebagai tongkat. Wu Kong merupakan satu-satunya makhluk yang cukup kuat untuk memakai senjata itu.
Saat pertama kali pegang dia sudah sangat cocok. Pilar itu dapat berubah-ubah ukurannya, bisa jadi tongkat, memanjang dan bisa terbang juga dan menyerang lawan sesuai perintah tuannya. Beratnya 7.960 Kg. Saat tidak terpakai, Go Kong merubahnya menjadi seukuran jarum jahit dan menaruhnya dibelakang telinga. Selain mengambil tongkat sihir, Go Kong juga meminta ke Raja Naga sebuah Armor baru yang cocok dipakai untuk seorang Raja. Ao Guang lalu meminta Raja Naga besar lain untuk mendapatkan baju buat Go Kong dan mereka memberi Go Kong kemeja berantai emas, topi bulu phoenix dan sepatu berjalan di awan. Topi bulu phoenix itu salah satu harta Raja Naga dengan lingkaran emas merah yang dihiasi bulu phoenix. Sun Go Kong berterima kasih kepada Raja Naga dan pergi dengan senang.
Ketika kembali ke gunung, dia mendemonstrasikan senjata itu ke suku monyetnya dan menarik perhatian para siluman lalu mereka mencoba berusaha bersekutu dengan Sun Go Kong. Dia membentuk persaudaraan dengan raja iblis banteng, Raja iblis Sauria, raja iblis bertanduk satu, Raja iblis Roc, Raja Roh Singa, Raja roh Kera dan Raja Roh monyet berhidung pesek.
Saat senang-senangnya Go Kong ini ternyata dihukum mati karena memeras raja naga. Dia tidak tahu pada saat malam ketika dia tidur di bawah pohon, dia diseret oleh dua utusan dari Yama, Raja "underworld". Dua utusan ini membawa jiwa Go Kong ke dunia bawah. Disana dia diberitahu bahwa hidupnya akan berakhir.
"Bentar..artinya sekarang aku?" "Terus apa arti immortal?" "Kok tidak sesuai?" Ngamuk dia..
Dalam kemarahan, Go Kong mengeluh ke sepuluh Raja dunia bawah yang merupakan hakim orang mati. Sepuluh raja mencoba menenangkan Go Kong dan bilang bahwa banyak orang di dunia yang memiliki nama yang sama. Lalu Go Kong minta diperlihatkan kitab kehidupan dan kematian, kumpulan buku yang berisi nama dan jumlah umur setiap manusia yang hidup. Dia juga membaca nama-nama monyet yang dikenalnya. Dia buka satu persatu lalu mencoret namanya serta semua monyet yang dikenalnya. Jadi dirinya tidak tersentuh oleh penjemput kematian.
Setelah puas, dia keluar dari "dunia bawah" dan membangunkan semua monyet yang dikenalnya. Berita pun sampai ke telinga Dewa Langit yang sedang pusing sama tumpukan keluhan tentang Sun Go Kong yang tidak berhenti mengacau sana sini. Awalnya dia ingin menangkap Go Kong tapi mendapat nasehat dari Taibai Jinxing (Gold Star) agar Go Kong diberi posisi di kayangan agar menghentikan keliaran dia, dan mudah dikendalikan dan jika nakal, bisa di disiplinkan.
Gold Star pun menjemput Wukong, dan Wukong pun langsung setuju. Dia sangat senang mendapat mendapat posisi di kayangan. Berharap kalau promosi dan peringkat diantara dewa akan buat Go Kong mudah diatur, Kaisar langit mengundang Go Kong ke kayangan. Go Kong senang saja kalau dia dapat tempat terhormat sebagai salah satu dewa karena dia diberitahu jika dia akan menjadi pelindung kuda surgawi. Bahasa halusnya penjaga kuda. Awalnya Go Kong senang tapi lama kelamaan dia tahu itu posisi terendah di kayangan. Go Kong yang mengamuk dan tidak menerima, melepaskan kuda surgawi dari kandang dan dia kembali ke kerajaannya sendiri. Saking tersinggungnya dia menyatakan dirinya sebagai "Orang bijak yang agung" yang setara dengan surga.
Kaisar langit bingung dengan amukannya lalu mengirim utusan untuk menangkap Go Kong. Utusannya langsung dikalahkan oleh Sun Go Kong. Utusan selanjutnya adalah Nezha yang berpenampilan seperti anak kecil, dia juga dikalahkan oleh Sun Go Kong.
Saat mereka semua kembali ke kayangan, Kaisar Langit bertambah pusing dan mengarahkan banyak tentara surga untuk menangkap Go Kong. Gold Star memberi saran ke kaisar berhati-hatilah jika gagal terus menghadapi monyet sakti nanti akan merusak reputasi surga. Gold Star menasehati Kaisar Langit cara gampang meredakan kesombongan Go Kong. Mereka memutuskan untuk memberi apa yang dia mau.
Dia ingin status tinggi ? oke, akan diberikan, namun hanya formalitas dan hanya untuk menenangkan Sun Go Kong dan Sun Go Kong dengan senang hati diundang lagi ke surga.
Kaisar Langit dan Gold Star geleng-geleng. Status fantastis itu label kosong seperti candaan yang menunjukkan kesombongan dan ketidaktahuan tentang pekerjaan penting surga. Sebenarnya Go Kong sedikit curiga bahwa itu adalah jebakan lalu rasa curiga itu hilang saat Gold Star datang sendiri sebagai utusan. Gold Star bahkan memanggilnya dengan sebutannya "Orang Bijak Agung" yang setara dengan surga. Dia juga diberi surat-surat resmi dan akhirnya Go Kong mulai tenang di kayangan tapi tetap diawasi dan dipantau agar tidak liar.
Pejabat di surga khawatir Go Kong lama-lama bosan dan berulah lagi. Jadi Go Kong diberi pekerjaan santai tapi memakan banyak waktu yaitu penjaga taman persik surgawi. Gold Star memberi tahu Go Kong kalau pekerjaan ini jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Sun Go Kong senang karena dia juga menyukai buah persik. Di dalam taman ini ada tiga jenis buah persik. Apabila dimakan bisa memberi kita lebih dari 3000 tahun kehidupan.
Jenis pertama mekar setiap 3000 tahun. Siapapun yang memakannya, akan menjadi abadi dan tubuh mereka menjadi ringan dan kuat.
Jenis kedua mekar setiap 6000 tahun. Siapapun yang memakannya dapat terbang dan menikmati masa muda yang abadi.
Jenis ketiga mekar setiap 9000 tahun. Siapapun yang memakannya akan menjadi abadi seperti langit dan bumi, berumur panjang seperti matahari dan bulan.
Suatu hari ada 7 bidadari yang dikirim oleh Ibu Suri untuk memetik buah persik sebagai perjamuan kerajaan, Festival buah persik. Sun Go Kong memperhatikan dewa dewi yang diundang dan datang. dan berpikir kenapa dia tidak diundang?. Dia bertanya kepada 7 bidadari itu.
Saya kan petapa agung yang setara dengan surga, kok tidak diundang?
Cewe-cewe itu cekikikan
"Semua warga kayangan tahu kalau kamu hanya makhluk abadi yang tugasnya hanya merawat taman persik"
Kali ini Go Kong mulai kesal karena gak diundang ke pesta. Dia membuat bidadari tak bisa bergerak dan memakan semua persiknya. Karena Persik itu bisa membuat orang menjadi abadi dan Go Kong termasuk makhluk abadi, Jadi dia abadi berkali lipat.
Lalu dia menyamar sebagai orang yang bertanggung jawab di persiapan pesta dan masuk, lalu mencicipi makanan dan minuman surga yang membuatnya bertambah abadi. Dalam keadaan mabuk, Go Kong menjelajahi surga Sementara semua Dewa dan Dewi sibuk dalam perjalanan menuju perjamuan. Dia masuk ke dalam istana Lao Tzu. Di dalam, dia menemukan pil keabadian Dan tentu saja dia memakan semuanya. Sekarang dia menjadi sangat abadi.
Setelah minum, dia pun mulai sadar kalau ternyata dia telah mabuk. Barulah dia tersadar akan perbuatannya dan memutuskan untuk kabur. Dia pun kembali ke gua, ke kerajaannya sendiri.
Semua pihak yang dirugikan lalu menghadap ke Kaisar Langit. Kaisar Langit tidak ingin menuruti nasehat Gold Star lagi untuk damai dengan Go Kong. Dia mengamuk dan perintahkan pasukannya untuk menyerang Go Kong. Karena Go Kong sudah sakti mandraguna dan abadi, jadi dia tidak terkalahkan.
Hebat dalam bertarung, jago tipuan, respon cepat dan sekarang dia punya pasukan monyet juga sehingga Go Kong berhasil mengalahkan seratus ribu prajurit surgawi. Saat perang masih berlangsung, dewi Kwan Im dan muridnya datang ke istana kayangan untuk menghadiri Festival Buah Pir. Mereka kaget melihat kekacauan di kayangan. Kaisar menjelaskan situasi itu ke dewi Kwan Im. Kemudian anak muridnya, Moksha dikirim ke bawah untuk memantau situasi.
Akhirnya Moksha pun sampai di gunungnya Go Kong tepat setelah Go Kong telah mengalahkan semua pasukan surgawi dan dia menantang
"Siapa lagi nih yang mau ku bantai?"
Moksha pun duel dengan Go Kong dan akhirnya kalah. Moksha lalu kembali ke Dewi Kwan Im dan menjelaskan situasi itu. Dewi Kwan Im menyarankan untuk mengirim Erlang Shen dan berharap dia bisa menandingi kekuatan Go Kong.
Erlang dikirim untuk menghabisi Go Kong. Mereka bertengkar hebat dan pasukan monyetnya ketakutan melihat Go Kong yang semakin ganas sehingga pasukan monyetnya pun kabur. Go Kong yang melihat pasukannya kabur, lalu berkecil hati. Dia lalu berubah bentuk lalu kabur juga dan disaat itu juga Kebetulan Erlang punya mata ketiga.
Akhirnya Dia aktifkan mata ketiganya dan mencari Go Kong dalam bentuk samarannya dan khirnya ketemu. Go kong menyamar jadi burung pipit dan Erlang lalu berubah menjadi burung elang
Lalu mereka berubah terus-menerus dan pada akhirnya Lao Tzu bantu tangkap Go Kong menggunakan jerat berlian.Akhirnya kera sakti tertangkap.
Si Kera Sakti dibawa lagi ke kayangan. Berbagai cara di coba untuk membunuh Go Kong tapi karena dia "abadi", jadi biar bagaimanapun dia tidak akan mati. Kaisar pun putus asa tapi Lao Tzu memberi saran
"Bagaimana kalau kita rebus Go Kong selama 49 hari disini, Wadah trigram delapan arah ?"
Rencananya dia akan dilebur jadi ramuan yang dibakar dengan api samadhi. Hal ini memungkinkan Lao Tzu untuk mendapatkan kembali pil keabadiannya. Api tersebut cukup panas untuk membakar makhluk terkuat di alam semesta. Wadah ini juga sering dipakai untuk menempa senjata legendaris.
Setelah 49 hari di dalam, ternyata Go Kong masih hidup. Dia melompat keluar dan bersembunyi di sudut trigram angin karena disitu apinya lebih kecil. Dia tidak terluka sedikitpun, justru api itu memperkuat kerangka badannya. Dia lebih kuat dari sebelumnya dan tahan terhadap bahaya yang lebih besar. Panasnya api memberi dia kemampuan baru. Monkey King sekarang bisa mengenali kejahatan pakai tatapan emas barunya. Dia pun menghancurkan wadah itu, lalu dia juga membantai semua orang yang ditemuinya di kayangan. Kaisar pun lelah dan akhirnya meminta tolong ke otoritas tertinggi, yaitu sang Buddha.
Buddha pun datang dari kuil barat bersama muridnya, Ananda dan Kassapa. Saat Go Kong sibuk berkelahi dengan para dewa, Buddha bertanya
"Kamu maunya apa?"
"Mau mengkudeta" Jawab Go kong
"Baiklah kita bikin kesepakatan. Kalau kamu berhasil lompat ke telapak tanganku dan bisa keluar, kamu artinya layak buat memerintah di kayangan."
Sun Go Kong tidak curiga sama sekali dan tidak menyerah karena masih diampuni oleh Buddha.
Tanpa pikir panjang, Go Kong langsung meloncat ke telapak tangan Buddha. Dia loncat terus menerus tapi tidak pernah sampai, bahkan ke ujung dunia ujung alam semesta dimana dia menemukan lima pilar penahan langit. Untuk menandai jejaknya dia pun menulis di salah satu pilar dengan kata "Petapa Agung setara surga pernah disini"
Dia bahkan mengencingi salah satu pilarnya sebagai penanda bahwa dia pernah melewati pilar tersebut. Setelah itu dia keluar dan kembali ke telapak tangan Buddha untuk mengklaim menang taruhan. Dia berkata ke Buddha
"Aku bahkan udah sampai ke 5 pilar alam semesta"
Sang Buddha menjawab
"Tau tidak? Kalau segalanya itu aku dan aku itu segalanya"
Ternyata alam semesta ada di telapak tangan sang Buddha. Sun Go Kong kaget karena ternyata 5 pilar yang dia temukan itu adalah jari tangan sang Buddha. Tulisan dan bau pesing masih ada di jari sang Buddha.
"Hah..Tidak mungkin" Kata Go Kong
Ketika Go Kong coba kabur dari telapak tangan Buddha membalik tangannya dan menjatuhkan batu dan mengirim Go Kong ke bumi. Bebatuan itu membentuk gunung yang menimpa Go Kong. Sebelum Go Kong berhasil mengangkatnya, sang Buddha menyegel dia disana menggunakan jimat kertas bertuliskan mantra "Om Mani Padme Hum" dalam huruf emas. Go Kong dipenjara selama 500 tahun untuk belajar sabar dan rendah hati namun hanya kepala dan tangannya yang menonjol dari gunung batu. Sang Buddha mengatur dua roh bumi agar memberi makan saat Go Kong lapar dan memberi air saat dia haus.
Keabadian dan kekuatan Sun Go Kong akhirnya terpakai dengan baik dan benar ketika dewi Kwan Im menyarankan dia menjadi murid biksu Tang Sanzang untuk memulai perjalanan mencari kitab ke barat, mengambil sutra Buddha. Dia harus melindungi Tan Sanzang selama perjalanan dan ketika tugasnya selesai, dia akan dibebaskan. Go Kong menerima karena dia sudah lelah tidak bisa apa-apa selama 500 tahun.
Karena Go Kong susah dikendalikan, Dewi Kwan Im memberi Tang Sanzang hadiah dari Buddha, yaitu Sebuah mahkota lingkaran ajaib yang begitu Go Kong memakainya tak akan pernah bisa lepas. Ketika biksu Tang membaca mantra tertentu, mahkota itu mengencang dan bikin sakit kepala yang tak tertahankan. Dan agar terlihat adil, dewi Kwan Im memberi Go Kong tiga helai bulu istimewa yang hanya bisa dipakai saat darurat. Dia di izinkan dibawah pengawasan Tan Sanzang untuk melakukan perjalanan ke barat. Sepanjang novel Journey to the West, Go Kong bergabung sama Cu Pat Kai dan Wujing. Mereka melindungi Biksu Tang selama perjalanan ke India untuk menebus kesalahan mereka sebelumnya. Keselamatan Tan Sanzang selalu terancaman dibawah siluman dan iblis. Mereka percaya kalau makan daging biksu akan membuat mereka kuat dan abadi.
Kelompok Go Kong menghadapi serangkaian delapan puluh satu kesengsaraan sebelum menyelesaikan misi mereka dan kembali dengan selamat ke Tiongkok dan keabadian Go Kong melindunginya dari berbagai pembunuhan iblis dan siluman seperti dipenggal, isi perutnya dikeluarkan, diracuni sampai direbus di minyak. Selama perjalan Go Kong belajar tentang kebajikan dan ajaran agama Buddha. Selain buah persik, arak surgawi dan pil keabadian, dia juga mendapat ginseng keabadian selama perjalanan. Setelah mencapai kuil Buddha, para peziarah juga diberi makanan yang setara dengan Buddha. Disana Go Kong mencapai "kebuddhaan" menjadi Buddha pejuang kemenangan atas jasa dan kekuatannya.
0 Comments:
Post a Comment