Article 1 : KASUS JOHN LANG

ada satu konspirasi yang sangat heboh karena kasus ini terjadi nyata, ceritanya juga sangat menarik dan penuh misteri bahkan sampai sekarang pun belum terecahkan. Kasus tersebut adalah kasus kematian John Lang.

Article 2 : MISTERI HANTU KUM-KUM

Bayangkan, jika kamu mendengar suara wanita, entah di depan rumahmu atau di depan kos-kosanmu atau kontrakanmu dan mengucapkan "Kum-kum", Kamu jangan jawab. Serius. Karena, wanita yang menjawab itu bisa saja bukan manusia.

Article 3 : KASUS ISSEI SAGAWA

Saat masih sekolah, dia mulai tertarik dengan paha teman laki-lakinya. Tapi jangan salah, dia bukan seorang GAY, tapi ketertarikannya itu malah membuat dia gemas banget ketika melihat paha seorang wanita yang membuat dirinya ingin merasakan daging nya..

Article 4 : KASUS MISTERI BELLA WHYCH ELM

Tidak lama, si Bob Farmer menemukan satu pohon yang bernama Which Elm dan mendekatinya untuk mencari sarang burung. Taunya, waktu melihat ke sela-sela pohon, ada sesuatu berbentuk bulat berwarna putih di dalam sana.

Article 5 : MISTERI SCP DI DUNIA

Ada sebuah organisasi yang mengawasi manusia dari berbagai macam anomali. Anomali yang dimaksud disini adalah keanehan makhluk berupa ataupun benda yang sekiranya berbahaya terhadap umat manusia. Nama organisasi yang dimaksud adalah SCP (Secure, Contain Protect).

GRIGORI RASPUTIN : Sang Spiritual Agama Penguasa Rusia dibalik Layar

"HorrorThings" - Pada suatu waktu, ada seorang pemuka agama yamg akhirnya bisa mengendalikan kekaisaran Rusia dari balik layar. Orang ini juga dikabarkan memiliki ilmu sihir dan bisa hidup abadi. Mau tau kisah selanjutnya ? Yuk disimak kisah msiterius dari Grigori Rasputin

Grigori Rasputin memiliki nama asli yaitu Grigori Yefimovich Novykh. Dia lahir pada tanggal 22 januari 1869 di daerah Pokrovskoye, Siberia. Rasputin lahir di keluarga yang sederhana dengan pekerjaan sebagai Petani. Jumlah saudara kandung Rasputin masih belum bisa diketahui sampai sekarang. Beberapa sumber menyebutkan kalau saudara kandungnya yang hidup bernama Maria dan Dimitri. Rasputin terlihat bersekolah seperti anak seusianya saat masih kecil, padahal dia diam-diam ternyata memiliki kelainan buta huruf sehingga dia tidak terlalu pandai dalam pelajaran di sekolahnya. Tidak ada banyak catatan yang menyebutkan detail pendidikan Rasputin. Namun, yang jelas dia dikenal sebagai siswa yang taat beragama. 

Grigori Rasputin

Lingkungan tempat tinggal Rasputin dikenal sebagai penganut Paganisme. Paganisme ini sangat erat hubungannya dengan kepercayaan yang menyembah berhala. Semasa muda, Rasputin dikenal sebagai anak yang bermasalah. Dia sering mabuk-mabukan hingga melakukan berbagai pencurian. Masyarakat di daerahnya kurang menerima perilaku Rasputin ini. Rasputin juga dikenal sebagai pembuat onar yang meresahkan. Disebutkan juga, Rasputin juga diduga melakukan pelecehan terhadap gadis di desanya. Dari sinilah, dia mendapatkan julukan "Rasputin" yang artinya tidak bermoral. Disisi lain, ada sumber yang menyebutkan bahwa Rasputin itu memang merupakan nama keluarga turunan dari ayahnya hingga suatu waktu ada keajaiban terjadi. 

Saat itu, Rasputin tiba-tiba memiliki kemampuan untuk menyembuhkan beberapa kuda yang sakit, bahkan Rasputin bisa menebak siapa penjahat yang ada di penduduk desanya. Hebatnya, tebakan Rasputin itu terbukti benar. Mulai dari sana, eksistensinya Rasputin itu meningkat. Dia dikenal sebagai seseorang yang terlahir dengan sihir. Penduduk desanya yang melihat dan hidup disekitar Rasputin itu kurang menerima. Mereka menganggap Rasputin ini sebagai anak iblis yang harus dihindari. 

Lalu, disekitar umur 19 tahun, Rasputin bertemu seorang gadis yang bernama Proskovya Fyodorovna Dubrovina. Rasputin dan istrinya dikaruniai 4 orang anak dari pernikahan muda tersebut. Sayangnya, di suatu pagi, Rasputin menghilang dari rumah. Dia pergi mengembara ke gunung Athos, Yunani bahkan sampai ke Yerusalem, Rasputin mencari pengalaman spiritual dengan meninggalkan keluarganya. 

Perjalanan spiritual Rasputin bisa terbilang unik. Di usia belasan, Rasputin pergi ke biara di Verkhoture. Di biara itu, dia dikenal dengan satu sekte kepercayaan yang bernama Khlyst. Sekte ini adalah cabang dari gereja ortodoks Rusia yang berisi kumpulan orang anti kristus. Konon katanya di sekte tersebut ada doktrin dimana mempraktikkan ibadah tertenu. Sekte ini tidak memiliki pendeta atau pemimpin namun yang jelas, mereka beribadah dengan cara melakukan tarian khusus. Ketika gerak tari mereka makin liar, akan ada keadaan seperti kesurupan yang disebut sebagai "Transendensi Spiritual". Pada fase itu,  para anggota akan melakukan hubungan intim dengan siapapun yang ada di sebelah mereka. Doktrin sekte ini bisa dibilang sebagai "Berdosa untuk membayar dosa". Mereka percaya dengan melakukan dosa yang lebih berat, para anggota sekte akan bertobat dengan lebih khusyuk. 

Sekte Khlyst

Perjalanan spiritual Rasputin makin luas ketika dia menginjak usia yang lebih matang. Dia telah mengembara selama bertahun-tahun lalu kembali ke kampung halamannya. Semua penduduk desa merasa ada perbedaan yang signifikan pada diri Rasputin. Rasputin membangun sebuah rumah ibadah di dekat rumahnya. Orang-orang mulai bergabung dengannya dan mengikuti ajaran Rasputin. Rasputin pun mulai terkenal dengan kepercayaannya dan mempunyai kemampuan untuk mengobati orang sakit. Rasputin akhirnya punya sebutan sebagai "Biarawan Suci" Pada tahun 1903 di usia ke 34, Rasputin dikabarkan mendapatkan wahyu dari bunda Maria. Dia mendapat mandat untuk pergi ke Saint Petersburg dan membantu keluarga Kerajaan Kekaisaran Rusia. 

Rasputin akhirnya bergegas ke Saint Petersburg. Dia disambut oleh Theophan dan H.E Morgan yaitu seorang inspektur Akademi dan seorang Uskup Saratov. Rasputin disambut hangat oleh lingkungan istana disana. Orang-orang disana  masih mencari sekiranya tuhan mana yang harus disembah dan dianut. Kedatangan Rasputin ini menjadi semacam petunjuk spiritual, oleh karena itu disambut dengan sangat hangat.

Pada tahun 1905, Rasputin pertama kali pertama kali diperkenalkan ke Keluarga Kerajaan. Dilansir dari britannica.com, pada tahun 1908, Rasputin dipanggil ke Istana oleh Kaisar Tsar Nicholas II. Rasputin dipanggil untuk mengobati putra mahkota Kaisar yang bernama Tsarevich Alexei. Putra mahkota ini mengidap penyakit Hemofili. Saat itu, Hemofilia masih tergolong penyakit langka yang belum dapat ditangani dengan tepat oleh dokter. Hemofilia merupakan penyakit yang membuat darah tidak membeku dengan normal. Hal ini menyebabkan Alexei mudah mengalami pendarahan. Rasputin datang ke Istana dan melakukan terapi kepada putra Mahkota Alexei. Rasputin selalu meminta pintu ruangan Alexei ditutup rapat saat terapi. Hal ini yang menyebabkan orang-orang tidak ada yang tahu apa yang sedang dilakukan oleh Rasputin. Ada semacam Rumor bahwa Rasputin menggunakan terapi hipnosis untuk menenangkan Alexei namun rumor ini tidak bisa diverifikasi karena tidak ada saksi dan data yang valid karena hanya Rasputin dan Alexei yang berada di Kamar untuk terapi. Tapi yang jelas, apapun yang dilakukan Rasputin, itu membuat kondisi Alexei membaik.

Kaisar Tsar Nicholas II

Setelah beberapa kali terapi, putra Mahkota itu mulai membaik bahkan hampir sembuh. Rasputin pada saat itu melarang putra Mahkota untuk mengonsumsi obat dari dokter. Belakangan diketahui kalau dokter memang memberikan dosis Aspirin yang besar kepada Alexei dan kabarnya Aspirin pemberian dokter lah yang membuat kondisi Alexei memburuk.

Tsarevich Alexei

Kesembuhan Alexei ini menjadi alasan Rasputin untuk diberi kepercayaan penuh oleh Kaisar Tsar Nicholas II. Istri Kaisar yang bernama Alexandra Fyodorovna disebut-sebut pernah menaruh hati kepada Rasputin. Dia pernah menuliskan surat yang berisi  kekaguman akan sosok Rasputin. Disisi lain, para sejarawan masih meragukan akan benih-benih cinta diantara Rasputin dan Alexandra tapi yang jelas Rasputin diberikan posisi penting oleh Kerajaan. Dia dapat memberikan nasihat -nasihat kepada Kaisar sesuai insting dan nalar spiritualnya. Mulai dari sini, Rasputin yang merupakan seorang pemuka agama ternyata mampu mengendalikan Kekaisaran Rusia dibalik layar.

Alexandra Fyodorovna

Walaupun dia mendapatkan posisi penting di Kerajaan, Rasputin selalu menjadi orang yang penuh kontroversi. Banyak rumor yang menyebutkan jika dia memperkosa wanita di Istana, lalu juga mempraktikkan ilmu hitam sampai tuduhan kejahatan politik. Sayangnya pada tahun 1911, berbagai macam rumor tentang perilaku Rasputin itu menjadi skandal yang besar. Perdana menteri yang bernama P.A. Stolypin melaporkan perilaku Rasputin kepada Kaisar akibatnya Kaisar mengusir Rasputin. Tetapi, beberapa bulan kemudian, Rasputin kembali ke Istana karena izin dari Istri Kaisar. Karena tidak mau mengecewakan istrinya, Kaisar akhirnya membiarkan Rasputin untuk kembali ke Istana. Di satu sisi, dia menjadi penasihat Kaisar, tetapi di sisi lain, orang yang tidak menyukai Rasputin itu mulai beraksi secara terang-terangan. Disebutkan karena Rasputin adalah penasihat Kaisar, Rasputin seringkali ikut campur dalam pemilihan menteri di kabinet. Rasputin juga sering memberikan nasihat perihal kenegaraan namun sayangnya, nasihat yang diberikan Rasputin itu mengakibatkan kerugian. Para sejarawan menyebutkan jika Rasputin ini bagaikan duri yang menancap dalam pemerintahan Rusia. Pada saat itu, pemerintahan sedang kacau balau karena Rusia saat itu sedang dilanda kesulitan finansial. Masyarakat mulai menyalahkan keluarga Kerajaan termasuk juga Rasputin. Rasputin dinilai memberikan pengaruh buruk kepada kebijakan Kaisar. Mulai dari sana, ada banyak percobaan pembunuhan yang dilakukan terhadap Rasputin.

Menurut buku "The Man Who Killed Rasputin" karya Greg King tahun 1966, percobaan pertama pembunuhan dilakukan pada tanggal 29 Juni 1914. Saat itu, Rasputin mengunjungi istri dan anaknya di desa. Ketika keluar dari desa, Rasputin diserang oleh seseorang yang bernama "Khionia Guseva". 

Khionia Guseva

Guseva adalah mantan pelacur yang kemudian menjadi murid biarawan lliodor. Guseva menusuk perut Rasputin dengan belati tajam yang panjang. Setelah menusuk Rasputin, Guseva teriak "Saya telah membunuh Antikristus". Rasputin yang terluka parah segera dibawa ke rumah sakit dan diberi perawatan hingga sembuh. Walaupun mendapatkan luka yang cukup menyakitkan, Rasputin masih bisa bertahan hidup. Sementara itu, Guseva tidak lama mulai kehilangan akal dan akhirnya berakhir di rumah sakit yang bernama Toms. 

buku "The Man Who Killed Rasputin" Karya Greg King

Percobaan pembunuhan Rasputin tidak hanya disitu saja, pada tanggal 16 Desember 1916, beberapa bangsawan tinggi Rusia saat itu merencanakan pembunuhan Rasputin. Mereka adalah Pangeran Felix Yusupov, Dmitri Pavlovich Romanov, dan Vladimir Purishkevich.

(dari kiri) Pangeran Felix Yusupov, Dmitri Pavlovich Romanov, dan Vladimir Purishkevich

Para bangsawan ini berpikir bahwa Rasputin memang menjadi benalu diantara keluarga Kerajaan. Mereka kemudian mengundang Rasputin ini ke Istana milik Pangeran Felix dan sampai disana, Rasputin dibawa ke Ruang Bawah Tanah. Dia dijamu dengan kue dan Anggur merah namun semua makanan yang disajikan itu sudah diberi racun sianida. Katanya dosis sianida pada makanan itu bisa membunuh sekitar 10 orang. Tampa ragu dan sepengetahuannya, Rasputin menyantap hidangan itu dengan nikmat, tetapi tidak ada efek apapun yang dialami Rasputin.  Rasputin seperti kebal akan Racun Sianida. Pangeran Felix pun kembali mencoba membunuh Rasputin dengan cara menembak Rasputin dari belakang menggunakan pistol kaliber. Setelah ditembak, Felix kemudian mendekat dan memeriksa Rasputin yang terlihat sudah tidak bernyawa. Tapi, tiba-tiba Rasputin bangkit dan mencekik pangeran felix. Tidak lama anak buah pangeran Felix datang dan kembali menembak Rasputin. Di momen ini, Rasputin masih mencoba bangkit dan melarikan diri  namun Rasputin kembali dipukul oleh komplotan pangeran Felix sampai tidak sadarkan diri. Rasputin kemudian diikat lalu dibuang ke sungai Neva. Saat itu, suhu di sungai Neva itu sangat dingin sehingga mencapai angka minus terendah.  

Pada hari kemudian, Rasputin ditemukan oleh penduduk desa dan diangkat dari Sungai. Ketika diangkat, Rasputin sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Rasputin dibawa ke dokter untuk dilakukan Outopsi. Hasil outopsi menunjukkan bahwa Rasputin meninggal karena tenggelam karena banyak air yang masuk dan mengendap di paru-parunya. Saat ditemukan, tangan Rasputin masih mengarah ke atas,tepatnya ke lapisan air sungai seakan-akan Rasputin sedang berusaha untuk berennag. 

Mayat Rasputin dengan tangan mengarah ke atas

Di akhir hayat, banyak orang yang terkesima dan heran terhadap Rasputin. Walaupun telah diracuni, ditembak maupun dianiaya,  Rasputin masih bisa hidup dan penyebab dia meninggal malah tengeglam di Sungai. Hingga saat ini, masih banyak rumor mengenai keberadaan asli dari kematian Rasputin. Hasil outopsi lebih lanjut juga menyimpulkan bahwa tidak ada racun sianida di dalam perut Rasputin bahkan peluru yang bersarang di tubuhnya itu memiliki kaliber yang berbeda. Rasputin akan selalu dikenal sebagai pemuka agama yang berakhir di tahta politik Rusia

Dengan kesaktian yang tinggi, Rasputin dikenal sebagai orang yang tidak pernah bisa mati namun mati dengan cara yang mengenaskan.   "END"

 


MARY BELL : Anak Kecil Berjiwa Psikopat Asal Inggris

"HorrorThings" - Pada akhir tahun 1968, warga Inggris dihebohkan dengan penemuan tubuh anak kecil dengan kondisi yang mengenaskan. Polisi bekerja keras untuk mencari tahu siapa pelakunya. Tanpa disangka, setelah melewati beberapa investigasi, pelaku kejahatan itu adalah anak perempuan yang berusia 11 tahun. Kali ini akan membahas tentang kasus mengerikan dari Mary Bell. Baca sampai habis ya!!

Mary Bell lahir pada tanggal 26 Mei 1957 di Northumberland, Inggris. Dia terlahir dari Ibu yang bekerja sebagai Pekerja Seks Komersial bernama Elizabeth Betty Bell. Mary merupakan anak kedua dari Elizabeth yang dilahirkan saat usia ibunya 17 tahun. Tidak ada yang mengetahui siapa ayah biologis dari Mary. Mary sendiri mempercayai bahwa ayah biologisnya adalah laki-laki yang bernama William Billy Bell. William ini seorang pecandu alkohol dan kriminal yang sering mencuri. Mary percaya kalau darah kriminal  mengalir murni secara genetik dari William. Mary bisa dibilang adalah anak yang benar-benar tidak diinginkan kehadirannya. Tantenya Mary yang bernama Isa McCrickett pernah melihat dan mendengar langsung Ibunya Mary berkata "Jauhkan bayi ini dariku" disaat Mary baru saja lahir.

Mary Bell

Dimasa anak-anak, Mary mengalami insiden kecelakaan yang tidak masuk akal. Dia sering mendapatkan luka dari pukulan ibunya. Beberapa anggota keluarganya yang lain bahkan percaya kalau Elizabeth ini sering berusaha mencelakai Mary. Saat itu di tahun 1960, Elizabeth sengaja menjatuhkan Mary yang masih bayi dari jendela rumah. Di lain waktu, Elizabeth sengaja memberi Mary banyak pil tidur sampai overdosis bahkan Elizabeth sempat dengan sengaja menjual Mary yang masih kecil. Hal ini membuat kakak Mary yang bernama Catherine ingin membawa Mary jauh dari rumah ibunya. Sayangnya Elizabeth tidak pernah menyerahkan Mary kepada siapapun. Dia tetap mempertahankan Mary di sisinya. 

Dilansir dari NewYork Times, Elizabeth sempat membuat Mary beberapa kali "Melayani Client". Mary dipaksa menjadi bagian dari PSK saat Mary masih berusia sekitar 4 tahun. Kejadian traumatik lainnya yang dialami Mary adalah ketika melihat sahabat masa kecilnya itu lari dan meninggal karena tertabrak Bis didepan matanya sendiri.

Tumbuh dengan kejadian-kejadian itu, Mary menjadi pribadi yang bisa dibilang sedikit berbeda. Dia menjadi priibadi yang manipulatif dan terus berbohong. Mary yang masih kecil pintar menyembunyikan emosi dalam dirinya. Di sekolah kadang bertingkah tidak wajar. Dia sering berkelahi dengan anak laki-laki disana. Mary bahkan beberapa kali mencoba mencekik teman sekelasnya. Teman-teman Mary perlahan menjauh ketika Mary mulai menatap tajam ke beberapa anak. Setelah tatapan tajam itu, Mary pasti selalu melakukan penyerangan tanpa alasan. Dia akan mengejar bahkan melukai temannya yang sudah diincar oleh Mary. Hal ini yang membuat dia dijauhi oleh semua anak seusianya, kecuali anak yang bernama Norma Joyce Bell. Norma adalah tetangga dekat rumah Mary dan hanya Norma yang mau dan bisa menemani Mary sepanjang waktu. Keduanya sering bermain bersama saat di sekolah dan di sekitar rumah. Tanpa disadari, Mary dan Norma adalah sahabat yang kemudian menghabisi korban bersama-sama. 

Pada hari sabtu 11 Mei 1968, ada satu anak laki-laki berusia 3 tahun yang tersesat di Saint Margaret's Road kemudia bertemu Polisi untuk menceritakan kejadian yang dialaminya. Anak laki-laki itu telah bermain dengan Mary dan Norma di satu area yang terbengkalai. Salah satu diantara keduanya mendorong anak itu hingga jatuh dari atap ke tanah. Kepalanya terluka parah dan mengeluarkan banyak darah. Di malam yang sama, ada 3 ibu yang melapor jika anaknya itu dicekik Mary dan Norma saat bermain bersama. Mary dan Norma segera diwawancarai oleh Polisi, tetapi Mary membantah semua insiden tersebut, hanya Norma yang mengaku. Tidak ada tindakan khusus dari Kepolisian. Keduanya dianggap hanya berlebihan dan celaka saat bermain. Alasannya karena usia Mary dan Norma yang bisa dibilang masih anak-anak dan belum bisa berpikir rasional. Polisi tidak menyadari jika insiden tersebut adalah titik awal menyeramkan dari perilaku Mary. 

Pada tanggal 25 Mei 1968 persis 1 hari sebelum Mary berusia 11 tahun, ada tragedi mengerikan terjadi. Mary Bell mencekik seorang anak berusia 4 tahun yang bernama Martin Brown. Martin dicekik hingga meninggal di sebuah rumah kosong di Scotswood, Inggris. Polisi hanya menemukan sedikit darah dan air liur di wajah Martin. Tidak ada jejak yang ditinggalkan Mary karena dia mencekik Martin dengan sekali genggam. Hasil olah TKP yang dilakukan Polisi yaitu ditemukannya obat penghilang rasa sakit di lantai dekat tubuhnya Martin. Mereka berpikir mungkin Martin tidak sengaja meminum pil-pil itu dan akhirnya meninggal. Polisi pun tetap melakukan investigasi lebih lanjut. Ditempat lain, Mary segera kembali dan memberitahu Norma apa yang telah diperbuat. 

Martin Brown

Dua hari setelahnya, Mary dan Norma merusak fasilitas taman kanak-kanak. Mereka menulis beberapa catatan Anonim disana. Dicatatan itu tertulis bahwa Mary dan Norma lah yang mencelakai Martin. Keduanya berjanji akan melakukan aksinya lagi. Polisi yang menemukan tulisan tersebut hanya menganggap itu sebagai lelucon karena mereka berpikir bahwa tidak mungkin dua anak kecil ini yang berumur kurang dari 11 tahun ini mencelakai Martin. Disebutkan juga kalau Mary sempat mengunjungi rumah Martin Brown sebelum pemakaman. Mary meminta untuk menemui Martin karena Mary ingin melihat Martin ketika di peti mati. Ibunya Martin yang sedang berduka tentu saja tidak mengizinkannya. Akhirnya Mary pun diusir dari kediamannya Martin Brown. Mary juga sempat berkata kepada semua teman sekolahnya bahwa dialah yang mencelakai Martin. Tetapi tidak ada yang mempercayainya karena Mary terkenal suka berbohong dan kedengarannya tidak masuk akal. Sampai titik ini, tidak ada yang sadar tentang kekejaman yang dilakukan oleh Mary.

Pada tanggal 31 Juli 1968, dua bulan setelah tragedi Martin, Mary dan Norma kembali mencelakai seorang anak laki-laki. Korban kedua ini bernama Brian Howe yang berusia 3 tahun. Brian meninggal dunia karena dicekik ssampai kehabisan nafas. Mary menyayat dan "memisahkan" tubuh Brian lalu juga mennngukir huruf "M" di perut Brian. Sementara itu, keluarganya Brian baru sadar bahwa Brian itu pergi tanpa ada pengawasan orang dewasa. Keluarganya pun memulai mencari keberadaannya Brian, namun sayangnya tidak menemukan Brian dimanapun. Keluarganya Brian pun meminta bantuan tetangga untuk mencari Brian. Mary dan Norma bahkan sempat menawarkan bantuan saat keluarga Brian mencari si Brian. Hingga pada suatu waktu, tanpa disengaja tubuh mungil Brian ditemukan tidak berdaya secara mengenaskan. Tragedi ini kemudian menjadi heboh di daerah Scotswood karena tubuhnya Brian ditemukan dalam kondisi yang tidak wajar. Polisi berusaha keras untuk menemukan pelakunya namun sayangnya usaha mereka dinilai sia-sia. 

Brian Howe

Polisi mulai mencurigai perilaku aneh Mary saat Brian dimakamkan. Mary terlihat bersembunyi diluar rumah Brian sambil tertawa. Itu terjadi saat peti mati Brian diturunkan ke liang kubur. Kasus tragedi Brian ini menjadi obrolan viral di area sana. Lebih dari 100 detektif ditugaskan dan lebih dari 1200 anak diintrogasi. Polisi sempat bertanya kepada Mary dan Norma pada 1 Agustus. Hasilnya adalah keduanya tidak memberikan keterangan penting. 

Pada interogasi kedua, penyidik mulai menemukan hal aneh. Mary berkata kalau dirinya melihat anak berusia 8 tahun sedang memukul Brian. Anak itu kemudian membawa gunting yang patah dan bertingkah aneh di sekitar area Brian ditemukan.

Dari pernyataan Mary, penyidik pun kaget dan mencurigai Mary habis-habisan. Alasannya adalah orang yang tahu kalau ada gunting patah di TKP hanya penyidik dan si pelaku. Semua hal yang sekiranya mengenaskan dan terlalu detail itu dirahasiakan dari Pers dan juga Publik.  Di titik ini, penyidik sadar, tidak mungkin Mary yang berusia 11 tahun itu bisa mengetahui hal kecil sedetail itu. Jawabannya hanya satu, pelaku dari tragedi Brian ini adalah Mary Bell. Mary dan Norma makin diintrogasi lebih dalam oleh penyidik. Keduanya menangis histeris dan saling menyalahkan. 

Pada tanggal 4 Agustus 1968, Norma ditemani oleh orang tuanya memberi keterangan ke Polisi. Norma mengakui semua perilaku yang dilakukan dirinya maupun Mary kepada Brian. Norma menjelaskan bagaimana Mary mencekik Brian. Dia bahkan memberitahu Polisi dimana tempat silet yang dipakai untuk melukai perut Brian yang disembunyikan. Semua detail keterangannya sesuai dengan deskripsi TKP dan tubuh Korban. 

Pada tanggal 5 Agustus 1968, Mary didatangi Polisi untuk dimintai keterangan. Mary pada saat itu sangat defensif dan tidak mengakui semua tuduhan Polisi. Forensik memberikan hasil pemeriksaan bahwa serat Baju yang tertinggal di TKP itu sesuai dengan baju milik Mary dan Norma. Serat baju yang sama ditemukan pada tubuhnya Martin Brown. Mary dan Norma pada akhirnya ditangkap dan didakwa dalam persidangan. 

Pada tanggal 5 desember 1968, Mary dan Norma diadili di persidangan dan juga dilakukan pemeriksaan psikologis. Tes psikologinya menunjukkan adanya kepribadian yang bertentangan. Mary mempunya pribadi yang cerdas dan licik sedangkan Norma memiliki pribadi yang penurut.  4 Psikiater mengevaluasi kalau Mary itu tidak memiliki gangguan jiwa tapi menderita kepribadian psikopat. Mary pada akhirnya dijatuhi hukuman 12 tahun penjara sedangkan Norma dibebaskan di kasusu ini karena posisinya  yang tidak bersalah. Norma tidak melakukan kekerasan apapun terhadap korban. Norma pada dasarnya hanyalah mengikuti apa katanya Mary. Mary kemudian ditahan di penjara di Durham. Dia berpindah-pindah penjara tahanan selama durasi hukumannya.

Pada bulan Mei 1980 di usianya yang ke 23, Mary dibebaskan. Mary diberikan identitas yang baru agar Mary bisa memulai kehidupannya yang baru. Pihak berwenang merahasiakan identitas Mary dan juga pasangannya.


Pada 25 Mei 1984, Mary melahirkan seorang putri. Identitas Putrinya ini diberi perlindungan. Tidak ada yang tau masa kelamnya Mary yang sebenarnya, termasuk putrinya. Hingga pada tahun 1998, putrinya mulai mengetahui masa kelamnya Mary. Keberadaannya mereka akhirnya diketahui Press. Keluarganya Mary saat itu dikejar-kejar wartawan sampai akhirnya mereka dipindahkan ke tempat baru oleh petugas berwenang.

Pada tahun 2003, Mary memenangkan banding di pengadilan tinggi terkait anonimitas keluarganya. Pihak berwenang setuju untuk menyamarkan identitas keluarga Mary dan keturunannya seumur hidup.

Pada tahun 2009, cucu perempuan Mary lahir. Identitasnya hanya disebut sebagai anak perempuan bernama "Z". Keberadaan dan identitas Mary Bell hingga kini tidak diketahui oleh publik. Pendidikan dan identitas kini diberikan langsung oleh pengadilan tinggi Inggris. "END"

 

SUMANTO : Kanibal "Lahap" Indonesia

"HorrorThings" - Ada  salah satu kasus yang sangat heboh di tahun 2000-an dimana warga purbalingga dibuat geger karena ada seseorang yang mencuri jasad atau mayat orang yang baru dikubur dan kemudian dimakan. Dia bernama Sumanto.

Pada tanggal 3 Maret tahun 1972, lahir anak laki-laki dari pasangan Nuryadi Karta dan Samen yang diberi nama Sumanto di Purbalingga. Sumanto memiliki empat saudara yan bernama Mulyati, Karyono, Maryati dan Mulyanto. Sumanto dan Keluarganya dulu hidup berkecukupan karena peninggalan warisan kakek dan neneknya. Masa kecil Sumanto sama seperti masa kecil anak lain pada umumnya, menempuh pendidikan dasar di sebuah SD. Teman-temannya sering memanggilnya dengan sebutan Suman. Sumanto terkenal mulai nakal di usia sekolah dasar namun disisi lain sumanto juga memiliki ambisi yang kuat untuk mengenyam pendidikan lebih lanjut. Dia melanjutkan untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama. 

Saat itu sumanto mengikuti Ebtanas atau setara dengan ujian nasional. Sayangnya nilai yang dia dapat belum cukup untuk masuk ke sekola SMP yang diinginkan. Namun, seiring berjalannya waktu, akhirnya dia lulus dan diterima di SMP yang diinginkan. Letak SMP nya lumayan jauh yaitu sekitar 3 km dari agak rumah Sumanto. Sumanto ini harus berjalan kaki untuk sampai ke sekolahan. 

Sumanto itu gemar menggembala kambing dan mencari rumput ketika pulang sekolah. Sayangnya selama masa-masa ini, keluarga sumanto mengalami kesulitan perekonomian dan mereka pun menjual berbagai barang di rumah untuk kehidupan sehari-hari, untuk makan pun mereka agak kesulitan sehingga hal ini mengakibatkan Sumanto berhenti sekolah di kelas 3 SMP.  

Setelahnya, Sumanto bertahan hidup sambil mencari pekerjaan. Pada tahun 1988, Sumanto merantau ke Sumatera dan bekerja serabutan. Ketika disana, dia bertemu dengan perempuan asal Lampung yang bernama Sutrimah. Keduanya kemudian menjalin hubungan hingga akhirnya mereka menikah. Sayangnya usia rumah tangga mereka begitu lama, karena Sumanto ini tidak terlupakan sering melakukan kekerasan rumah, sehingga pada akhirnya mereka tangga tangga untuk bercerai. 

foto: Sumanto

Setahun setelah perceraian, Sumanto bertemu seorang janda yang bernama Tugiyem. Tugiyem ini sama-sama bekerja diperusahaan tebu dengan Sumanto. Sumanto bekerja menjadi tukang tebas pohon tebu sejak tahun 1988 sampai 1993.  Keduanya menikah dan dikaruniai satu anak. Sumanto diketahui jarang pulang ke rumah dan juga kerapkali melakukan kekerasan. Pernikahan yang kedua ini akhirnya kandas dan diakhiri dengan perceraian. Sumanto sempat tiga kali bolak balik purbalingga dan Sumatera antara tahun 1993 sampai 1997 sampai akhirnya kembali lagi tinggal di desa Majatengah, Kabupaten Purbalingga  

Keluarga yang melihat pribadi Sumanto itu sangatlah berbeda setelah pulang dari perantauannya. Di Lampung, dia sangat tempramen dan selalu mengancam ia akan membunuh dan memakan tubuh anggotanya. Karena tidak betah, anggota keluarga yang lain memilih tinggal terpisah. Sumanto pun tinggal di sebuah gubuk dari anyaman bambu dan beralaskan tanah. Ayah Sumanto juga tinggal di belakang gubuknya. Beliau tinggal digubuk berukuran 1x1x1 meter dan kalau hujan dia mau gak mau harus mengungsi ke pos ronda. Sumanto dan ayahnya ini hidup terasing. tetangga tidak begitu akrab dengan Sumanto, dia juga melarang siapapun untuk bertamu ke gubuknya Bahkan dia melarang siapapun untuk melintas di halaman rumahnya. Kalau ada anak kecil yang bermain disekitaran sana, Sumanto akan langsung mengusir secara paksa. Dia pun juga sering mengalami kelaparan karena sulit mencari makan Hidupnya pada masa itu bergantung dari makanan yang seadanya. Terkadang ada beberapa tetangga yang membantu membagikan makanan kepada Sumanto. Dalam posisi ini Sumanto itu selalu berangan-angan untuk memakan makanan yang lezat, makanan lezat yang ada dipikiran dia adalah daging..

Pada 11 Januari 2003 sumanto membuat Geger warga Purbalingga. Dia diketahui mencuri mayat yang baru 16 jam dikubur dari makamnya. Tanah makamnya pun masih baru, ikatan kain kafannya itu juga masih rapi. Sumanto pada saat itu menggali makam Mbah Rinah yang meninggal di usia delapan puluh tahunan. Mbah Rina ini berasal dari Desa Srengseng Kecamatan Kemangkon. Saat itu, Sumanto mendengar suara toa masjid yang mengumumkan Ada warga yang meninggal dunia. Dia lantas mencari tahu dimana warga itu akan dimakamkan. Berbekal nekat, Sumanto mendatangi makam Mbah Rinah. Dia menggali tanah makam dengan kedua tangannya pada Sabtu malam. Jasad nya Mbak Rinah itu dikeluarkan dari liang kuburnya, lalu kain kafan jasad Mbah Rinah itu dilucuti dan ditinggal begitu saja. Disebutkan Sumanto sempat melahap bulat-bulat dua jari kaki jasad Mbah Rinah. Jasadnya Mbak Rinah ini kemudian dimasukkan ke karung plastik. Karung ini dia ikat kuat dengan sebuah kawat. Sumanto akhirnya memanggul karung berisi jasad ini ke gubuknya dengan sepeda ontel. 

Sesampainya di gubuk, Sumanto itu mulai beraksi. mula-mula Sumanto duduk tenang di pekarangan rumahnya lalu ia mengambil sebilah pisau tajam. Dia kemudian mengiris bagian kemaluan jasad Mbah Rinah. Bagian ini pada akhirnya Sumanto pisahkan dan kemudian dia simpan. Lalu, Sumanto memotong bagian tulang kering kaki dan menguliti nya, dia juga mengambil bagian daging paha utuh dari jasad Mbak Rinah. Bagian daging yang diambil ini kemudian dia olah. 

"Hanya Pemanis"

Sumanto meracik makanan seperti orang yang membuat sop daging. Dia kebetulan punya pengetahuan memasak dari tukang sayur di pasar. Dari keterangannya, Sumanto mengaku memakan satu piring setengah daging mentah dari Mbak Rinah, sisanya ada yang dia panggang diatas kayu bakar. Sumanto kemudian memasak bagian paha dengan cara digoreng dan dibuat sate. Ia lalu bertanya kepada ayahnya "pak, mau makan daging kambing?". Ayahnya yang tidak tahu-menahu akhirnya mengiyakan ajakannya. Tidak butuh waktu lama, ayahnya Sumanto makan dengan lahapnya. Mungkin karena lezat, ayahnya juga sempat untuk meminta porsi tambahan, namun Sumanto berkata jika daging kambingnya itu sudah habis. Sumanto mengaku ingin melahap habis jasad Mbah Rinah pada malam itu, tapi karena sudah masuk waktu azan subuh, dia takut ketahuan warga sehingga sisa bagian jasad Mbah Rinah kemudian dimasukkan lagi kedalam karung. Sumanto mengubur karung berisi sisaan jasad ini lima meter dari gubuknya. Keesokan harinya, ada warga yang melihat keadaan makam Mbah Rinah itu berantakan dan jasadnya Mbah Rinah itu juga hilang entah kemana. Dari sini ada warga nih yang melapor ke pihak berwajib dan investigasi pun dilakukan. Pihak berwajib dan beberapa warga mencurigai Sumanto karena Sumanto sering terlihat Memakai kalung yang berbentuk bagian kemaluan laki-laki dan pada akhirnya Sumanto yang berusia 31 tahun itu ditangkap.

Sumanto mengakui perbuatannya di hadapan polisi sehari setelah ditahan. polisi mencium bau busuk dari gubuknya. Polisi menemukan sisa tulang-tulang manusia dan juga Sarung dan celana panjang. sarung dan celana ini menurut Tumirah adalah milik suaminya yang bernama mistam. Mistam dikabarkan menghilang sejak Desember tahun 2001. Terakhir kali dia terlihat itu saat pergi dari rumahnya untuk memijat Sumanto. Ini masih dugaan namun orang-orang yakin Mistam itu juga dimakan sama Sumanto. Sumanto mengaku kalau mbah Rinah itu bukan korban kanibal nya yang pertama. Dia mengaku pernah membunuh dan menyantap dua orang sebelumnya saat tinggal di Lampung. Korban pertamanya adalah teman rantaunya sedangkan korban kedua adalah begal yang mau merampoknya. Sumanto itu melahap habis daging korbannya itu. Sumanto mengaku menyimpan potongan bagian kemaluan korbannya untuk jimat agar kebal. Jimatnya ini yang terkadang dia pakai sebagai kalung tetapi sampai sekarang tidak ada bukti pasti terkait kanibalisme yang Sumanto lakukan di Lampung. 

Saat di Lampung dulu, Sumanto berkenalan dengan sesama buruh pabrik bernama Taslim. Taslim kemudian diangkat menjadi guru spiritualnya Sumanto. Karena hal ini, Sumanto mentaati semua perkataan Taslim. Taslim menawarkan ajaran ilmu magis untuk merasakan damai yang abadi dan menghidupkan orang mati, syaratnya adalah dengan memakan tujuh orang tapi kalau mau lebih Sakti lagi harus memakan 21 orang kalau mau lebih sakti lagi Sumanto halus memakan 41 orang. Sumanto hanya menyanggupi makan tujuh orang aja. Dari sinilah awal mula Kenapa Sumanto itu bisa senekat itu memakan daging manusia. Sumanto bahkan mengklaim kalau arwah Mbah Rinah dan dua korbannya itu telah hidup kembali. mereka telah hidup di dalam diri Sumanto. Kepolisian Purbalingga kemudian menyelidiki Sumanto lebih jauh. Tim psycholog Polda Jawa Tengah melakukan pemeriksaan dan wawancara mendalam. Diketahui kalau Sumanto ini adalah psikopat tetapi tidak mengalami gangguan jiwa. Sumanto diketahui masih waras dan alasan dia menjadi psikopat adalah tekanan ekonomi, gagal sekolah, dan gagal berumah tangga. Sumanto pada akhirnya mendapatkan hukuman pidana selama lima tahun tapi ia dibebaskan pada 24 oktober 2006 karena mendapatkan beberapa remisi. Sumanto dinilai berperilaku baik selama di sel tahanan Walaupun dia mempunyai tubuh yang kecil tapi narapidana kelas kakap pun nggak mau disimpan satu sel dengan Sumanto para napi itu merasa ngeri dengan tatapan tajam dan senyum lebar khas Sumanto Mereka takut dilahap habis habis laki-laki asal Purbalingga ini 

selepas bebas dari sel tahanan, Sumanto dimasukkan ke satu panti rehabilitasi, lebih tepatnya adalah Panti rehabilitasi mental dan narkoba di Purbalingga. Sumanto pun mengalami perubahan kondisi kepribadian yang drastis. Pemilik Panti yang juga seorang Kyai Haji menyebutkan kalau mental Sumanto itu semakin membaik. Sumanto beberapa kali akan dikembalikan ke pihak keluarga tapi sayangnya pihak keluarga sudah membuat pernyataan persetujuan diatas materai pernyataan ini berisi agar Sumanto itu berada di Panti atau Rumah Sakit mental hingga meninggal. warga desa tempat dulu Sumanto tinggal juga menolak tegas keberadaan Sumanto. Mereka mengeluarkan surat resmi bertandatangan dari kepala desa. Surat ini berisi pengusiran Sumanto dari Desa Majatengah.

kabarnya kini Sumanto sudah mendalami ajaran agama dengan baik dia bersedia melantunkan ayat suci dan ikut dalam kegiatan keagamaan lainnya bahkan Sumanto kerap diminta untuk mengumandangkan salat azan. Sumanto itu gemar memberi makan hewan dan belajar mengelas listrik. Dia menjadi pribadi yang ramah meski masih sering bicara ngelantur. Dia tidak Lagi mendalami ilmu magis dengan syarat makan daging manusia. Sumanto tidak lagi tersiksa untuk hidup dan hebat dari warga sekitar, dengan layak sekarang. Di Panti rehabilitasi, Sumanto terus dibimbing untuk menjadi pribadi yang lebih baik. "AKHIR"