"HorrorThings"
- Pada akhir tahun 1968, warga Inggris dihebohkan dengan penemuan tubuh anak
kecil dengan kondisi yang mengenaskan. Polisi bekerja keras untuk mencari tahu
siapa pelakunya. Tanpa disangka, setelah melewati beberapa investigasi, pelaku
kejahatan itu adalah anak perempuan yang berusia 11 tahun. Kali ini akan
membahas tentang kasus mengerikan dari Mary Bell. Baca sampai habis ya!!
Mary Bell lahir pada tanggal 26 Mei 1957
di Northumberland, Inggris. Dia terlahir dari Ibu yang bekerja sebagai Pekerja
Seks Komersial bernama Elizabeth Betty Bell. Mary merupakan anak kedua dari
Elizabeth yang dilahirkan saat usia ibunya 17 tahun. Tidak ada yang mengetahui
siapa ayah biologis dari Mary. Mary sendiri mempercayai bahwa ayah biologisnya
adalah laki-laki yang bernama William Billy Bell. William ini seorang pecandu
alkohol dan kriminal yang sering mencuri. Mary percaya kalau darah
kriminal mengalir murni secara genetik dari William. Mary bisa dibilang
adalah anak yang benar-benar tidak diinginkan kehadirannya. Tantenya Mary yang
bernama Isa McCrickett pernah melihat dan mendengar langsung Ibunya Mary
berkata "Jauhkan bayi ini dariku" disaat Mary baru saja lahir.
Dimasa anak-anak, Mary mengalami insiden kecelakaan yang tidak masuk akal. Dia sering mendapatkan luka dari pukulan ibunya. Beberapa anggota keluarganya yang lain bahkan percaya kalau Elizabeth ini sering berusaha mencelakai Mary. Saat itu di tahun 1960, Elizabeth sengaja menjatuhkan Mary yang masih bayi dari jendela rumah. Di lain waktu, Elizabeth sengaja memberi Mary banyak pil tidur sampai overdosis bahkan Elizabeth sempat dengan sengaja menjual Mary yang masih kecil. Hal ini membuat kakak Mary yang bernama Catherine ingin membawa Mary jauh dari rumah ibunya. Sayangnya Elizabeth tidak pernah menyerahkan Mary kepada siapapun. Dia tetap mempertahankan Mary di sisinya.
Dilansir dari NewYork Times, Elizabeth
sempat membuat Mary beberapa kali "Melayani Client". Mary dipaksa
menjadi bagian dari PSK saat Mary masih berusia sekitar 4 tahun. Kejadian
traumatik lainnya yang dialami Mary adalah ketika melihat sahabat masa kecilnya
itu lari dan meninggal karena tertabrak Bis didepan matanya sendiri.
Tumbuh dengan kejadian-kejadian itu, Mary
menjadi pribadi yang bisa dibilang sedikit berbeda. Dia menjadi priibadi yang
manipulatif dan terus berbohong. Mary yang masih kecil pintar menyembunyikan
emosi dalam dirinya. Di sekolah kadang bertingkah tidak wajar. Dia sering
berkelahi dengan anak laki-laki disana. Mary bahkan beberapa kali mencoba
mencekik teman sekelasnya. Teman-teman Mary perlahan menjauh ketika Mary mulai
menatap tajam ke beberapa anak. Setelah tatapan tajam itu, Mary pasti selalu
melakukan penyerangan tanpa alasan. Dia akan mengejar bahkan melukai temannya
yang sudah diincar oleh Mary. Hal ini yang membuat dia dijauhi oleh semua anak
seusianya, kecuali anak yang bernama Norma Joyce Bell. Norma adalah tetangga
dekat rumah Mary dan hanya Norma yang mau dan bisa menemani Mary sepanjang
waktu. Keduanya sering bermain bersama saat di sekolah dan di sekitar rumah.
Tanpa disadari, Mary dan Norma adalah sahabat yang kemudian menghabisi korban
bersama-sama.
Pada hari sabtu 11 Mei 1968, ada satu anak
laki-laki berusia 3 tahun yang tersesat di Saint Margaret's Road kemudia
bertemu Polisi untuk menceritakan kejadian yang dialaminya. Anak laki-laki itu
telah bermain dengan Mary dan Norma di satu area yang terbengkalai. Salah satu
diantara keduanya mendorong anak itu hingga jatuh dari atap ke tanah. Kepalanya
terluka parah dan mengeluarkan banyak darah. Di malam yang sama, ada 3 ibu yang
melapor jika anaknya itu dicekik Mary dan Norma saat bermain bersama. Mary dan
Norma segera diwawancarai oleh Polisi, tetapi Mary membantah semua insiden
tersebut, hanya Norma yang mengaku. Tidak ada tindakan khusus dari Kepolisian.
Keduanya dianggap hanya berlebihan dan celaka saat bermain. Alasannya karena
usia Mary dan Norma yang bisa dibilang masih anak-anak dan belum bisa berpikir
rasional. Polisi tidak menyadari jika insiden tersebut adalah titik awal
menyeramkan dari perilaku Mary.
Pada tanggal 25 Mei 1968 persis 1 hari
sebelum Mary berusia 11 tahun, ada tragedi mengerikan terjadi. Mary Bell
mencekik seorang anak berusia 4 tahun yang bernama Martin Brown. Martin dicekik
hingga meninggal di sebuah rumah kosong di Scotswood, Inggris. Polisi hanya
menemukan sedikit darah dan air liur di wajah Martin. Tidak ada jejak yang
ditinggalkan Mary karena dia mencekik Martin dengan sekali genggam. Hasil olah
TKP yang dilakukan Polisi yaitu ditemukannya obat penghilang rasa sakit di
lantai dekat tubuhnya Martin. Mereka berpikir mungkin Martin tidak sengaja
meminum pil-pil itu dan akhirnya meninggal. Polisi pun tetap melakukan
investigasi lebih lanjut. Ditempat lain, Mary segera kembali dan memberitahu Norma
apa yang telah diperbuat.
Dua hari setelahnya, Mary dan Norma merusak fasilitas taman kanak-kanak. Mereka menulis beberapa catatan Anonim disana. Dicatatan itu tertulis bahwa Mary dan Norma lah yang mencelakai Martin. Keduanya berjanji akan melakukan aksinya lagi. Polisi yang menemukan tulisan tersebut hanya menganggap itu sebagai lelucon karena mereka berpikir bahwa tidak mungkin dua anak kecil ini yang berumur kurang dari 11 tahun ini mencelakai Martin. Disebutkan juga kalau Mary sempat mengunjungi rumah Martin Brown sebelum pemakaman. Mary meminta untuk menemui Martin karena Mary ingin melihat Martin ketika di peti mati. Ibunya Martin yang sedang berduka tentu saja tidak mengizinkannya. Akhirnya Mary pun diusir dari kediamannya Martin Brown. Mary juga sempat berkata kepada semua teman sekolahnya bahwa dialah yang mencelakai Martin. Tetapi tidak ada yang mempercayainya karena Mary terkenal suka berbohong dan kedengarannya tidak masuk akal. Sampai titik ini, tidak ada yang sadar tentang kekejaman yang dilakukan oleh Mary.
Pada tanggal 31 Juli 1968, dua bulan
setelah tragedi Martin, Mary dan Norma kembali mencelakai seorang anak
laki-laki. Korban kedua ini bernama Brian Howe yang berusia 3 tahun. Brian
meninggal dunia karena dicekik ssampai kehabisan nafas. Mary menyayat dan
"memisahkan" tubuh Brian lalu juga mennngukir huruf "M" di
perut Brian. Sementara itu, keluarganya Brian baru sadar bahwa Brian itu pergi
tanpa ada pengawasan orang dewasa. Keluarganya pun memulai mencari
keberadaannya Brian, namun sayangnya tidak menemukan Brian dimanapun.
Keluarganya Brian pun meminta bantuan tetangga untuk mencari Brian. Mary dan
Norma bahkan sempat menawarkan bantuan saat keluarga Brian mencari si Brian.
Hingga pada suatu waktu, tanpa disengaja tubuh mungil Brian ditemukan tidak
berdaya secara mengenaskan. Tragedi ini kemudian menjadi heboh di daerah
Scotswood karena tubuhnya Brian ditemukan dalam kondisi yang tidak wajar.
Polisi berusaha keras untuk menemukan pelakunya namun sayangnya usaha mereka
dinilai sia-sia.
Polisi mulai mencurigai perilaku aneh Mary saat Brian dimakamkan. Mary terlihat bersembunyi diluar rumah Brian sambil tertawa. Itu terjadi saat peti mati Brian diturunkan ke liang kubur. Kasus tragedi Brian ini menjadi obrolan viral di area sana. Lebih dari 100 detektif ditugaskan dan lebih dari 1200 anak diintrogasi. Polisi sempat bertanya kepada Mary dan Norma pada 1 Agustus. Hasilnya adalah keduanya tidak memberikan keterangan penting.
Pada interogasi kedua, penyidik mulai
menemukan hal aneh. Mary berkata kalau dirinya melihat anak berusia 8 tahun
sedang memukul Brian. Anak itu kemudian membawa gunting yang patah dan
bertingkah aneh di sekitar area Brian ditemukan.
Dari pernyataan Mary, penyidik pun kaget
dan mencurigai Mary habis-habisan. Alasannya adalah orang yang tahu kalau ada
gunting patah di TKP hanya penyidik dan si pelaku. Semua hal yang sekiranya
mengenaskan dan terlalu detail itu dirahasiakan dari Pers dan juga
Publik. Di titik ini, penyidik sadar, tidak mungkin Mary yang berusia 11
tahun itu bisa mengetahui hal kecil sedetail itu. Jawabannya hanya satu, pelaku
dari tragedi Brian ini adalah Mary Bell. Mary dan Norma makin diintrogasi lebih
dalam oleh penyidik. Keduanya menangis histeris dan saling menyalahkan.
Pada tanggal 4 Agustus 1968, Norma
ditemani oleh orang tuanya memberi keterangan ke Polisi. Norma mengakui semua
perilaku yang dilakukan dirinya maupun Mary kepada Brian. Norma menjelaskan
bagaimana Mary mencekik Brian. Dia bahkan memberitahu Polisi dimana tempat silet
yang dipakai untuk melukai perut Brian yang disembunyikan. Semua detail
keterangannya sesuai dengan deskripsi TKP dan tubuh Korban.
Pada tanggal 5 Agustus 1968, Mary didatangi Polisi untuk dimintai keterangan. Mary pada saat itu sangat defensif dan tidak mengakui semua tuduhan Polisi. Forensik memberikan hasil pemeriksaan bahwa serat Baju yang tertinggal di TKP itu sesuai dengan baju milik Mary dan Norma. Serat baju yang sama ditemukan pada tubuhnya Martin Brown. Mary dan Norma pada akhirnya ditangkap dan didakwa dalam persidangan.
Pada tanggal 5 desember 1968, Mary dan
Norma diadili di persidangan dan juga dilakukan pemeriksaan psikologis. Tes
psikologinya menunjukkan adanya kepribadian yang bertentangan. Mary mempunya
pribadi yang cerdas dan licik sedangkan Norma memiliki pribadi yang
penurut. 4 Psikiater mengevaluasi kalau Mary itu tidak memiliki gangguan
jiwa tapi menderita kepribadian psikopat. Mary pada akhirnya dijatuhi hukuman
12 tahun penjara sedangkan Norma dibebaskan di kasusu ini karena
posisinya yang tidak bersalah. Norma tidak melakukan kekerasan apapun
terhadap korban. Norma pada dasarnya hanyalah mengikuti apa katanya Mary. Mary
kemudian ditahan di penjara di Durham. Dia berpindah-pindah penjara tahanan
selama durasi hukumannya.
Pada bulan Mei 1980 di usianya yang ke 23,
Mary dibebaskan. Mary diberikan identitas yang baru agar Mary bisa memulai
kehidupannya yang baru. Pihak berwenang merahasiakan identitas Mary dan juga
pasangannya.
Pada 25 Mei 1984, Mary melahirkan seorang
putri. Identitas Putrinya ini diberi perlindungan. Tidak ada yang tau masa
kelamnya Mary yang sebenarnya, termasuk putrinya. Hingga pada tahun 1998,
putrinya mulai mengetahui masa kelamnya Mary. Keberadaannya mereka akhirnya
diketahui Press. Keluarganya Mary saat itu dikejar-kejar wartawan sampai
akhirnya mereka dipindahkan ke tempat baru oleh petugas berwenang.
Pada tahun 2003, Mary memenangkan banding
di pengadilan tinggi terkait anonimitas keluarganya. Pihak berwenang setuju
untuk menyamarkan identitas keluarga Mary dan keturunannya seumur hidup.
Pada tahun 2009, cucu perempuan Mary
lahir. Identitasnya hanya disebut sebagai anak perempuan bernama "Z".
Keberadaan dan identitas Mary Bell hingga kini tidak diketahui oleh publik.
Pendidikan dan identitas kini diberikan langsung oleh pengadilan tinggi
Inggris. "END"
0 Comments:
Post a Comment