"HorrorThings" - Bayangkan ada seseorang yang merampok uang dengan total 1.2 juta dollar atau sekitar 18 milyar rupiah namun tiba tiba seseorang itu menghilang tanpa jejak dan orang-orang disekitar merasa kagum dengan orang tersebut ? sangat tidak masuk akal, bukan ?. Pada kali ini akan membahas tentang seseorang yang berhasil merampok jutaan dollar lalu kabur menghilang tanpa jejak namun dikagumin sama semua orang dan masih menjadi misteri sampai sekarang, orang tersebut bernama D.B Cooper.
Cooper pernah membajak pesawat di Amerika pada tahun 1971 hanya membutuhkan waktu beberapa jam saja. Lebih parahnya lagi, dia membajak pesawatnya itu sendirian tanpa bantuan atau backingan dari seorangpun. Cooper melarikan diri hanya menggunakan parasut dan tidak pernah tertangkap. Sampai sekarang, misteri tentang D.B Cooper masih belum terjawab hingga saat ini.
Nama asli dari D.B Cooper adalah Dan Cooper. Nama Dan Cooper ini diguunakan dan terdaftar pada saat penerbangan itu. Dari peristiwa itu muncul sebuah pertanyaan, kenapa nama awal Dan Cooper berubah menjadi D.B Cooper ?.Perubahan nama tersebut karena ada salah satu media yang salah menuliskan namanya, dalam artian media tersebut Typo. Karena berita itu pertama kali dipublish oleh media tersebut dengan nama yang salah, akhirnya nama yang terkenal sampai saat ini adalah nama yang salah. Dari sinilah, nama D.B Cooper menjadi terkenal.
Pada tanggal 24 November 1971, Cooper membeli sebuah tiket pesawat untuk sekali jalan dari Portland ke Seattle, Amerika. Tiket yang dibeli adalah tiket pesawat yang bernama Northwest Orient Airlines Flight 305. Berdasarkan catatatn, dia duduk di kursi 18C. Perjalanan pesawat ini hanya berlangsung sekitar 30 menit. Kebetulan ada salah satu penumpang yang melihat jelas ciri-ciri dari D,B Cooper ini. Penumpang tersebut berkata bahwa Cooper itu memakai dasi hitam dengan kemeja putih. Dia juga berkata jika Cooper terliat seperti businessman. Kesaksian penumpang lain juga mengatakan bahwa Cooper terlihat merokok dan memesan minuman setelah pesawat take off (Sekedar informasi bahwa sekitar pada tahun 70-an, penumpang pesawat itu diperbolehkan untuk merokok).
Setelah pesawat sudah terbang dalam posisi stabil di udara, Cooper memanggil Pramugari yang bernama Florence Schaffner dan memberikan selembar kertas ke Florence. Florence menyangka jika selembar kertas ini hanyalah semacam godaan atau sebuah tanda jika Cooper ingin berkenalan. Karena Florence berprasangka seperti itu, dia langsung menyimpan kertas dari Cooper tersebut di sakunya. Tapi Cooper langsung berkata "Hey, sebaiknya kamu melihat catatan itu". Akhirnya Florence membuka catatan itu.
Setelah Florence membuka catatan itu, isinya bertuliskan "Saya memiliki bom di tas saya dan saya ingin anda duduk di samping saya". Florence yang baca kertas itu terkejut namun masih menjaga image karena tidak ingin membuat penumpang lain panik. Florence pun duduk di samping Cooper dan Florence meminta untuk menunjukkan bom yang dikatakan oleh Cooper. Dengan tenang, Cooper membuka tas miliknya dan Florence melihat kabel kusut, baterai, tongkat berwarna merah yang bentukannya seperti dinamit, Dengan apa yang dia lihat, Florence yakin kalau orang yang duduk disebelahnya ini beneran teroris yang ingin membajak pesawat. Lalu, Cooper dengan tenang bicara ke Florence "saya ingin 200 ribu USdollar". Florence disitu hanya bisa mengangguk dan memahami situasinya sekarang. Dia dengan tenang dan perlahan kembali berdiri dan berjalan ke kokpit pesawat untuk bertemu dengan Pilot.
Florence memberitahukan ke pilot tentang kondisi yang terjadi. Pilot pesawat yang bernama William Scout itu langsung menghubungi pusat kendali udara di Seattle dan memberi tahu tentang kondisi mereka. Pusat kendali udara di Seattle meneruskan informasi ini ke Polisi dan FBI. Presiden Maskapai Northwest Orient Airlines yang mendengar berita ini langsung menyiapkan uang tebusan dan meminta kru pesawat untuk mengikuti peintah Cooper demi keselamatan penumpang lainnya. Supaya penumpang pesawat ini tidak panik, pilot pesawat memberitahukan ke semua penumpang bahwa ada kendala teknis kecil yang membuat jadwal pesawat sedikit lambar. Disatu sisi, Pilot sengaja mengarahkan pesawat dengan berputar di udara supaya polisi dan FBI mempersiapkan diri mereka dan juga mempersiapkan apa yang diinginkan oleh Cooper. Pilot tersebut akhirnya membuat situasi menjadi tenang dan Cooper sendiri pun membajak pesawat tersebut dengan tenang. Saking tenangnya, para penumpang pesawat sampai tidak sadar bahwa pesawatnya sedang dibajak. Bahkan dari beberapa kesaksian penumpang pesawat, Cooper sempat memesan minuman alkohol dengan santai lalu membayar minuman tersebut secara cash,
Singkat cerita, akhirnya Pesawat mendarat di Bandara Seattle. Penumpang lalu diturunkan karena Cooper telah mendapatkan tebusannya dalam artian nyawa semua penumpang ditebus dengan uang senilai 200 ribu US dollar. Namun, tiba-tiba Cooper berkata kepada Pilot untuk kembali terbang menuju Mexico City dengan persyaratan pesawat harus terbang di ketinggian 10.000 kaki, sayap pesawat harus 15 derajat, kecepatan pesawat di sekitaran 200 knot. Anehnya dia meminta pintu pesawat belakang tetap terbuka selama penerbangan selanjutnya. Pesawat pun take off menuju Mexico City. Pesawat sudah terbang dengan kondisi stabil. Namun karena jumlah bahan bakar tidak cukup untuk terbang ke Mexico City, pesawat pun akhirnya mendarat di Bandara Reno Nevada untuk mengisi bahan bakar,
Setelah mengisi bahan bakar, pesawatnya berangkat lagi. Saat pesawat sudah stabil di udara, dibelakang pesawat tersebut ada semacam pesawat jet tempur yang mengikuti mereka namun jaraknya masih jauh supaya Cooper tidak melihat.
Pesawat akhirnya tiba di Mexico City. Lalu, dengan percaya diri, FBI beserta polisi menyergap pesawat tersebut dan menggeledah pesawatnya, Sayangnya penumpang yang bernama D.B Cooper tidak ditemukan di dalam pesawat. Polisi dan FBI merasa aneh sehingga usut punya usut FBI dan polisi menduga bahwa Cooper terjun payung di daerah pegunungan Keskit Washington menggunakan Parasut. Di satu sisi, Polisi dan FBI masih sedikit bingung karena cuacanya saat itu tidak mendukung adanya terjun payung dari pesawat. Anehnya lagi, pesawat jet yang mengintai pesawat tersebut tidak melihat ada orang yang terjun payung. Sampai sekarang tidak ada yang tahu bagaimana D.B Cooper bisa menghilang begitu saja.
Di dalam pesawat, FBI dan polisi menemukan banyak sidik jari dan dasi dari Cooper. FBI juga menyatakan ke kru pesawat tentang kronologi kejadian tersebut. Alhasil, semua yang didapat hanya setengah dari profil dari Cooper dan ternyata nama yang digunakan oleh Cooper itu adalah nama samaran. Sampai-sampai FBI menggunakan pesawatnya kembali untuk reka adegan ulang, namun hasilnya tetap nihil. Intinya disini adalah FBI sudah menggeledah seluruh pesawat, namun hasilnya tidak ketahuan siapa sosok D.B Cooper ini.
Setelah kejadian tersebut, beberapa misteri yang muncul diantanya:
Pertama yaitu Temuan uang dari seorang bocah
Pada tahun 1980, ada temuan anak kecil berumur 8 tahun berupa paket uang tebusan yang diduga dari Cooper di sungai Kolombia. FBI juga membenarkan bahwa paket uang tersebut adalah pemberian dari polisi ke D.B Cooper. Karena kejadian ini, FBI mengira bahwa Cooper itu mendarat di sungai yang tersambung ke sungai kolombia. Tapi, tetap saja tidak menemukan sebuah bukti siapa D.B Cooper sebenarnya.
Ada juga orang yang mengaku sebagai D.B Cooper yang bernama Kenneth Christiansen. FBI sempat menjadikan beberapa orang sebagai tersangka. Kenneth ini seorang veteran tentara. Anehnya adalah pengakuannya ini dilakukan oleh adiknya sendiri. Jadi, adiknya sempat curiga karena sketsa wajah D.B Cooper itu mirip dengan kakaknya dan juga Kenneth merupakan pasukan veteran yang ahli dalam terjun payung. Tapi, hal ini dibantah oleh FBI karena sidik jari Kenneth dengan Cooper itu berbeda.
lalu yang ketiga adalah William Gosett. Dia adalah salah satu orang yang mengaku sebagai D.B Cooper karena terobsesi dengan D.B Cooper. Dia mengaku bahwa dia adalah D.B Cooper setelah satu bulan kejadian D.B Cooper merampok Pesawat. William ini adalah mantan tentara perang vietnam. William mengaku ke anaknya pada saat perayaan natal, dia itu membawa banyak uang. Namun, FBI menyangkal karena FBI mendapat informasi jika William sebelumnya suka berjudi dan uang yang dibawa pada saat natal adalah hasil judi. Kebetulan William baru pulang dari las Vegas.
Keempat ada Duane Weber. Duane Weber adalah veteran perang yang pernah dipenjara karena pencucian uang. Istrinya saat itu pernah melihat dia mengigau tentang Duane yang melompat dari pesawat. Lalu beberapa saat sebelum Duane meninggal di tahun 1995, Duane Weber mengaku jika dirinya adalah D.B Cooper. Dia mengakui hal ini ke Istrinya. Sayangnya FBI membantah hal tersebut karena sidik jarinya berbeda dengan Cooper.
Sampai sekarang belum ada yang mengetahui siapa sosok D.B.Cooper ini, Pada akhirnya FBI dan polisi memberikan statement terakhir. Di Statement tersebut berkata bahwa Cooper ini pada dasarnya tidak selamat pada saat dia terjun payung dari pesawat karena parasut yang digunakan adalah parasut yang masih belum sempurna. FBI juga menyimpulkan bahwa Cooper ini adalah salah satu orang yang berpengalaman dalam bidang penerbangan atau militer. Tapi, hal itu masih menjadi teori dan tidak menghasilkan apa-apa sampai saat ini sampai sampai FBI menutup kasus D.B cooper di tahun 2016 karena penyelidikan D.B Cooper ini merupakan penyelidikan terpanjang, menghabiskan banyak anggaran dan juga tidak ada hasilnya. Intinya adalah salah satu bukti adalah hanya sketsa wajah dari D.B Cooper. (END)
0 Comments:
Post a Comment